Kemunculan joki menarik untuk didiskusikan. Mereka seperti hantu pintar yang sulit terdeteksi, tapi keberadaannya tidak dapat dipungkiri.Â
Joki menurut KBBI dimaknai penunggang kuda. Dalam konteks UTBK, joki dikaitkan dengan orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain.
Kenapa permintaan joki selalu berpas-pasan dengan momen ujian masuk kampus?
Hukum supply and demand menjadi magnet kemunculan para joki. Mereka bisa datang saat dibutuhkan dan hilang bak buih di lautan. Selama masih ada permintaan pasar, joki selalu siap memenuhi panggilan.
Lantas, apa yang salah dengan pendidikan kita ?
Indonesia memiliki beberapa kampus ternama. Ribuan calon mahasiswa baru berlomba-lomba masuk ke dalam. Saat pintu utama seperti UTBK dibuka, persaingan ketat membuka ruang hadirnya sang joki.Â
Mereka terlihat seperti pahlawan bagi sebagian orang. Terkhusus orang tua beruang yang mendambakan anaknya kuliah di kampus top. Berapapun biayanya akan dikeluarkan.Â
Hal serupa juga terjadi di negara maju seperti Amerika. Kampus katagori ivy league selalu diincar oleh penggemarnya. Tidak heran, kasus serupa dikenal dengan admissions fraud scandal. Bahkan, kasus ini telah diinvestigasi oleh FBI dengan kata sandi Operation Varsity Blues.
Hanya saja pola yang dilakukan lebih canggih. Melibatkan elit kampus terorganisir melakukan pemalsuan hasil tes ujian atau sertifikat tertentu yang dipakai sebagai syarat masuk kampus top Amerika.
Joki di Indonesia melayani berbagai jenis ujian. Dari ujian masuk kampus, ujian TOEFL, joki karya ilmiah sampai skripsi. Joki dengan bayaran mahal lebih tertutup, sedangkan joki kelas teri sengaja menempelkan iklan layanan di tembok-tembok.
Joki kadang terbagi dua. Mereka yang berharap uang dan satunya lagi berniat membantu kawan seperjuangan. Namun, keduanya disatukan dalam pusaran yang sama, yakni keputusasaan.
Bayaran joki UTBK cukup menggiurkan. Hal ini mudah mematik keinginan berbuat curang dalam waktu singkat. Modal sedikit, namun keuntungan besar. Resiko ketahuan sering kali menenggelamkan rasa takut dan nilai kejujuran.