Kebiasaan membaca hendaknya menjadi identitas budaya keluarga Indonesia. Kebiasaan sederhana mengajak anak ke pustaka membentuk pondasi berharga di masa kecil.
Sebagai orang tua, kita perlu memperkenalkan berbagai jenis buku pada anak. Menanamkan kebiasaan membaca di waktu kecil jauh lebih mudah dilakukan ketika suami dan istri saling mendukung.
Buku-buku anak di Indonesia masih tergolong mahal. Tidak semua keluarga sanggup membeli buku untuk menghidupkan literasi dalam rumah. Solusi sederhana adalah mengunjungi pustaka terdekat.
Saya sangat bersyukur menemukan satu pustaka mini di pinggiran kota Banda Aceh. Walaupun koleksi buku masih terbatas, saya berusaha mengajak anak kesini minimal satu kali dalam seminggu.
Ada banyak manfaat membaca di waktu kecil. Diataranya adalah:
- Meningkatkan kosakata
- Mempertajam daya imajinasi
- Menguatkan fungsi kognitif
Orang tua jangan sampai membuang-buang waktu. Ajak anak ke pustaka agar mereka terbiasa dengan buku. Semakin sering anak melihat kosakata baru, pembendaharaan kata mereka menjadi lebih banyak.
Ketika membaca, saraf di otak anak saling mengirim sinyal. Koneksi antar kata memberi ruang terbentuknya imajinasi di pikiran anak. Secara tidak langsung berdampak pada fungsi kognitif.
Baca juga: Keunikan Kurikulum dan Pustaka JepangHal ini berbanding terbalik saat anak terbiasa menonton di layar ponsel. Otak anak menjadi pasif karena hanya menerima gambar visual. Fungsi kognitif anak malah menurun jika terlalu sering menggunakan ponsel.Â
Kemampuan imajinasi bisa dibentuk dengan membiasakan membaca buku cerita pada anak sejak dini. Luangkan waktu membacakan buku untuk anak agar mereka terbiasa dengan buku dimanapun dan kapanpun.
"Reading isn’t a natural brain activity — it’s a learned one" Â
Temporal lobe adalah bagian otak yang memproses informasi dari panca indra:pendengaran, penglihatan dan bahasa. Tidak hanya itu, bagian otak ini juga berpengaruh pada memori, proses belajar dan emosi.Â