self-growth adalah sebuah usaha meningkatkan kualitas diri dengan memperdalam skil, pengetahuan, dan kebiasaan tertentu.
Self-growth juga merujuk pada dua konteks, yaitu resilience dan self-aware. Resilience mudah dipahami dengan ulet, cekatan, atau mudah beradaptasi. Sedangkan self-aware merujuk pada kesadaran diri akan apa yang sedang terjadi.
Nah, topik self-growth bukan lagi pembahasan aneh dalam 10 tahun terakhir ini. Generasi muda saat ini cenderung memakai istilah bahasa Inggris.Â
Bagaimana cara meningkatkan kualitas diri selama puasa?
Jika kita kembali ke makna self-growth, maka peningkatan kualitas diri bisa dilakukan dengan tiga pendekatan.Â
- 1. Â Mempelajari skil baru/mengasah skil lama
- 2. Menambah pengetahuan
- 3. Merubah kebiasaan
Mempelajari Skil Baru
Teknologi telah merubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi. Skil yang dulunya tidak pernah terpikirkan, kini malah dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Jenis pekerjaan dan pola kerja pun berubah. Bekerja dengan jarak ribuan kilometer bukan lagi sebuah halangan. Kehadiran aplikasi sejenis Zoom telah memungkinkan orang bekerja dari jarak jauh.
Jadi, sebuah skil tertentu jauh lebih berharga terlepas dimana anda sedang berada. Saya ingin memberi satu contoh kecil. Seorang teman memiliki skil mendesain huruf.
Istilah pekerjaannya adalah font designer atau font developer. Pekerjaannya terlihat simpel, tapi gajinya besar. Sebut saja nama teman saya ini Riko.Â
Riko bekerja sebagai freelancer. Kliennya bervariasi; dari dalam dan luar negeri. Penghasilannya bisa mencapai 10 juta ke atas. Skil mendesain huruf ternyata mendatangkan uang jauh lebih besar. Riko bisa bekerja kapan saja dan dimana saja dengan target pendapatan tak terbatas.