Dunia pendidikan tidak hanya berputar pada proses transfer ilmu. Permasalahan siswa nakal di sekolah menjadi bagian yang tidak luput dari perhatian para pendidik.
Siswa bermasalah tidak selamanya nakal, namun siswa nakal seringnya bermasalah. Apakah demikian adanya?
Nakal yang dimaksud disini bermakna berbuat tidak baik yang mengganggu orang lain. Misalnya, siswa yang bersikap tidak sopan pada guru, siswa pelopor kericuhan antar siswa, atau mereka yang kerap memancing masalah muncul di sekolah.
Bagaimana seharusnya guru bersikap?
Siswa nakal di sekolah menjadi tanggung jawab guru BK. Akan tetapi, siswa yang memang sering dicap nakal karena mudah berulah memberi beban tersendiri bagi guru BK.
Artinya, jika seorang guru BK harus menghadapi setiap masalah yang muncul karena ulah beberapa siswa, bagaimana peran guru mata pelajaran secara umum?
Secara moril, guru memiliki tanggung jawab mendidik dalam konteks yang luas. Misalnya, murid yang mengalami kesulitan belajar perlu didekati oleh guru mata pelajaran secara terpisah.
Pada kenyataannya, guru BK tidak hanya berperan sebagai peredam konflik di sekolah yang umumnya dipahami orang tua. Selain itu, tugas guru BK juga meliputi pendampingan siswa untuk mengikuti proses belajar dengan baik.
Permasalahan yang timbul pada siswa bisa berbeda-beda. Karakter dan kepribadian siswa dengan latar belakang keluarga berbeda tentunya melahirkan tipikal masalah yang bervariasi.
Jadi, penyebab siswa nakal perlu dipahami secara utuh antar siswa. Terkadang karakter siswa tidak sepenuhnya dipahami oleh guru BK atau guru mata pelajaran tertentu, sehingga penanganan masalah bisa melebar pada aspek yang tidak tepat.
Akhirnya, siswa yang dilebel nakal tidak ditangani dengan benar. Akibatnya, proses belajar siswa dengan cap nakal terganggu dalam jangka waktu lama.