Saat membeli paket internet pagi tadi, saya dihadapi dengan dua pilihan operator yang menawarkan dua opsi berbeda.
Yang satunya memberikan paket data 7Gb seharga 30 ribu, sedangkan satunya lagi 18Gb seharga 40 ribu dengan membeli kartu baru.
Tentu saja, opsi kedua terlihat lebih menguntungkan. Namun, membeli kartu lain untuk penggunaan internet terdengar menyulitkan.
Persaingan antar operator untuk menyediakan data internet memang bukan hal baru. Kebutuhan paket data yang besar tidak bisa dipungkiri, terlebih untuk kebutuhan harian.
Operator ternama seperti Telkomsel terkesan lebih unggul di beberapa tempat. Selain faktor sebagai pemain lama, sinyal kuat menjadi penentu pangsa pasar mayoritas.
Walaupun sudah dikenal banyak kalangan, pemain lama tidak selamanya mampu memfasilitasi kebutuhan pasar. Terkadang, harga yang terlalu tinggi gagal memikat pelanggan baru.
Operator lain yang terbilang sebagai pemain baru cepat membaca keadaan. Jelas saja, dalam waktu singkat banyak operator baru menawarkan data paket lebih masuk akal.
Dengan harga di bawah 50 ribu, operator baru bisa memberi pilihan paket data lebih besar dengan jangkauan jaringan yang boleh dikatakan sudah semakin membaik.
Bagi operator dengan jangkauan lebih luas, target pasar boleh saja sudah mencukupi biaya operational. Namun, dalam waktu dekat posisi pasar sangat mungkin berubah.
Kemampuan beradaptasi dengan keadaan pasar perlu dijaga maksimal. Jika tidak, migrasi pengguna data paket bisa berpindah pada operator dengan penawaran di bawah harga pasar.
