Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengajarkan Self-Discipline pada Anak Melalui Tanggung Jawab

17 November 2022   12:38 Diperbarui: 23 November 2022   04:36 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak berdisiplin | Gambar dari Freepik

Self-discipline memiliki manfaat luar biasa bagi seseorang jika diterapkan dengan tepat. Terlebih, jika self-discipline sudah menjadi sebuah keabiasaan sejak kecil, maka anak akan membawa kepribadian yang bertanggung jawab saat dewasa.

Mengenalkan Self-Dispiline melalui Rutinitas

Seorang anak akan membawa sifat yang sama sebagaimana pembiasaan orang tuanya. Sering dibiasakan bangun telat, maka ia akan sulit menghargai waktu.

Sering diajak membantu orang tua, maka ia akan mudah mengulurkan tangan. Terbiasa makan disiapkan, maka ia sulit menghargai. Tidak diberi kepercayaan untuk mencoba, maka ia tumbuh dengan rasa kurang percaya diri.

Banyak orang tua yang berasumsi bahwa anak harus disayang, lalu mereka menyayangi anak dengan cara yang diyakini benar namun ternyata salah.

Dalih sayang sering membawa malapetaka bagi anak dan seringnya musibah bagi orang tua sendiri. Anak-anak yang tidak menjalani rutunitas harian dengan kedisiplinan condong memiliki kepribadian yang lemah.

Justru dengan disiplin sejak kecil anak akan menanamkan nilai-nilai penting dalam hidup mereka. Misalnya, memiliki rutinitas yang terstruktur setiap hari mengajarkan nilai manajemen waktu yang baik.

Orang tua punya peran penting untuk membiasakan anak terlibat dalam rutinitas yang baik. Namun dari itu, orang tua perlu lebih dulu menerapkan pola hidup dengan rutinitas yang baik pula.

Mengenalkan disiplin pada anak harus dimulai dari orang tua, yaitu dengan memperlihatkan pola hidup yang sehat secara kebiasaan. Contohnya, tidur lebih awal dan bangun cepat.

Anak-anak perlu melihat berulang kali setidaknya sejak lahir sampai umur dua tahun. Apa yang mereka lihat akan menjadi informasi yang nantinya bermanfaat untuk sinkronisasi database di otak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun