Kita ambil contoh sebuah kafe yang menjual berbagai macan jenis minuman dan makanan. Setelah sebuah inovasi diterapkan, perlu dicatat dengan baik perbandingan jumlah pelanggan sebelum dan sesudah hal baru diterapkan.
Lalu, liat seberapa besar perbandingan omset penjualan seperti jenis minuman, makanan, atau produk lainnya. Dengan mengukur memakai ANGKA maka akan didapat sebuah jawaban pasti.
Apakah inovasi yang baru saja dilakukan BERHASIL?. Jika tidak, perlu ada evaluasi kembali dan penilaian serta perubahan menyesuaikan dengan kriteria target pelanggan.
Mengukur sejauh mana bisnis berkembang harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Ini berarti standar penilaian sudah harus ditentukan jauh-jauh hari.
Angka-angka kecil layaknya jumlah pengunjung di pagi, siang, sore, dan malam hari sama pentingnya dengan jenis produk yang terjual pada jam dan hari tertentu.
Kenapa ini perlu dicatat? karena pada hakikatnya sebuah bisnis yang bisa maju cepat sangat tergantung pada DATA yang bisa dianalisa dengan baik.
Mari kita ilustrasikan begini, anggap saja anda membuka sebuah kafe dengan 5 jenis minuman dan 10 jenis makanan. Setiap harinya pelanggan datang di jam yang berbeda.Â
Dengan mencatat jumlah pelanggan pada jam tertentu dan melihat menu apa yang terjual di jam tersebut, pemilik kafe bisa mendapatkan dua hal penting, yaitu jenis menu favorit dan jam terbaik untuk menjual menu tersebut.
Nantinya, data ini bisa digunakan untuk memperbanyak menu yang lebih diminati pada jam tertentu. Dan satu lagi, catat juga katagori umur pengungjung, apakah remaja, dewasa atau orang tua.
Ini juga bermanfaat untuk membuat standar pelayanan yang terukur. Pastinya remaja tidak suka disapa dengan sapaan formal, begitu pula orang dewasa, ada kata-kata yang lebih cepat memberi kesan dan tentunya pesan.
Pengelompokan
Saat sebuah bisnis sudah berjalan baik berkat inovasi yang terukur, maka waktunya melakukan pengelompokkan. Apa sih maksudnya?