Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nestapa di Balik Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Nasib Sepak Bola Indonesia Ke Depan?

4 Oktober 2022   10:16 Diperbarui: 4 Oktober 2022   10:39 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Kericuhan di Abuja National Stadium. www.mirror.co.uk

Jumlah korban tragedi kanjuruhan saat ini mencapai 448 orang, dengan 323 korban luka-luka dan 125 orang meninggal dunia (detik.com). Kejadian ini akan tercatat dan dikenang dalam sejarah persepakbolaan Indonesia.

Ada banyak luka yang ditinggalkan oleh para korban dan sebagiannya menjadi kenangan pahit yang sangat dulit dilupakan. Bagi keluarga yang ditinggal, ada luka mendalam yang akan disimpan kuat sebagai sebuah kebengisan akan sepak bola.

Di sisi lain, pandangan luar tentang persepakbolaan Indonesia setidaknya memberikan gambaran besar akan kualitas manajemen dan sistem keamanan. FIFA memberikan belasungkawa akan kejadian ini dan mempertanyakan penggunaan gas air mata saat kejadian.

Larangan FIFA tentang penggunaan gas air mata tertulis begitu jelas, 

FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Pada pasal 19 b) tertulis, 'No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used'.

Regulasi tentang pengamanan dan keamanan stadion melarang keras penggunaan senjata api dan gas air mata untuk mengontrol masa, baik dibawa atau digunakan.

Lalu, kenapa penggunaan gas air mata harus dilakukan? ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang mungkin perlu diinvestigasi lebih jauh. Dalih mengamankan masa tidak bisa dibenarkan karena ada anak-anak dan perempuan dalam ribuan penonton.

Tragedi Bola Terbesar di Dunia

Pada tahun 1964 di Peru tragedi sepak bola juga pernah terjadi dengan jumlah korban 300 lebih meninggal. Ada sekitar 53 ribu penonton yang hadir menonton pertandingan bola saat itu.

Saat itu jumlah korban berjatuhan juga disebabkan gas air mata yang ditembakkan petugas karena keributan yang tidak bisa dikontrol. Selain itu dipercaya ada beberapa penonton yang juga terkena peluru polisi yang ditembakkan.

Uniknya, beberapa bulan kemudian ada pasangan yang datang untuk mengecek keberadaan kedua anaknya yang datang ke stadion dari provinsi tempat mereka berasal dan tidak pernah kembali sesudah kejadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun