Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Janji Manis yang Terlupakan

14 September 2022   11:53 Diperbarui: 14 September 2022   12:12 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruang rapat kosong. www.freepik.com

Lidah lembut tak bertulang, merakit kata dalam cangkang. Nasib rakyat kian malang, menelan ludah yang mulai berkubang. Berkata indah dalam curang, mengharap simpati kaum ilalang.

Janji dulu kala terdengar manis, indah nan tertulis. Merangkul petani dengan segenap impian, menjual asa dalam tangis. Melihat peluang dalam jerit kaum minimalis, memperkaya kelompok kaum borjuis. 

Kadang riang tidak berarti senang, terkesan baik namun perlahan menghilang. Berpaling sejenak ke arah belakang, mencari jalan pulang. Jutaan hutang terus membentang, melempar beban dalam ikat pinggang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun