Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Konsistensi dalam Mendidik Anak

25 Juli 2022   15:39 Diperbarui: 27 Juli 2022   17:05 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua menemani anak belajar bersama | www.freepik.com

Tumbuh kembang anak akan berbeda-beda tergatung pola pembiasaan orangtua. Kemampuan anak menyerap informasi di usia 1-3 tahun sangatlah cepat, apa yang dilihat dan didengar akan membentuk ekosistem database bagi anak.

Kenapa Konsistensi itu penting?

Berbicara tentang konsistensi sama halnya membahas habit (kebiasaan), artinya sesuatu hal yang diulangi terus menerus akan menghasilkan sebuah habit.

Dalam hal mendidik anak, konsistensi sangatlah penting. Bahkan, sejak bayi lahir di hari pertama rutinitas seorang ibu menyapih anak akan membentuk habit sang anak. Baik itu pola tidur, makan, dll.

Memang hal ini terlihat spele, padahal konsistensi memiliki efek penting bagi tumbuh kembang anak jangka panjang. Tanpa disadari, orangtua sebenarnya membentuk jati diri anak dengan konsistensi akan habit tertentu.

Sebagai contoh, seorang anak yang konsisten dibacakan buku sejak umur satu tahun akan membentuk habit membaca secara otomatis, tanpa harus dipaksa.

Sama halnya seperti makan, orangtua yang secara konsisten membeli jajanan cepat saji akan membentuk habit hidup yang tidak sehat sepanjang hidup anak. 

Banyak cerita pilu tentang pola hidup anak yang berakhir tragis karena 'ulah' orangtua. Sebagai contoh, saya pernah secara tidak langsung mendengar cerita anak yang harus dibawa ke dokter karena meminum minuman tidak sehat karena harga yang murah.

Orangtua membiarkan anak mengkonsumsi minuman tersebut sampai pada akhirnya ususnya tidak mampu menahan lagi dan bocor yang mengakibatkan anak meninggal.

Ada juga anak yang secara konsisten dibiarkan menghabiskan waktu dengan smartphone sampai pada akhirnya anak memiliki sebuah habit menonton dan tatrum jika tidak diberikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun