Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

30 November 2021   09:57 Diperbarui: 30 November 2021   10:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang sunyi rintik-rintik hujan menghiasi bumi. 

Rasa syukur sulit dibendung dari dalam sanubari.  

Pepohonan riang bak udara yang cair

Indah terdengar bak suara air mengalir.

Di sudut kota dentuman ombak menghujam.

Kicauan burung bernyanyi riang dalam sangkar.

Perih dan pedih seakan tenggelam.

Bahagia terasa kuat digenggam.

Udara dingin menyapa dalam senyap.

Langit enggan memberi rasa hangat.

Ribuan nikmat hilang tanpa sebab.

Jutaan dosa manusia menyengat kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun