Sudah saatnya mengarahkan target hasil tani untuk dikemas dan dijadikan produk ekspor. Dengan mengubah mindset, hasil pertanian akan memiliki nilai jual tinggi dan kemakmuran petani akan meningkat.
Data Badan Pertanahan Nasional (BPN) menunjukkan berkurangnya lahan pertaniaan dari 7.7 juta hektar ke 7.4 juta hektar sejak 2003 - 2013, dan tren ini terus meningkat.Â
Ini menunjukkan berkurangnya produktivitas tanah dari aktivitas pertanian, implikasi lain adalah minimnya jumlah petani yang bisa menghidupkan lahan pertanian yang masih 'perawan'.
Semoga saja tren ini bisa dihentikan dengan mengubah mindset para milenial. Melimpahnya hasil panen bersamaan dan merosotnya harga pasar mengakibatkan kerugian bagi petani.
Mengubah bahan mentah (raw material)Â dan menjadikannya produk baru (new product)Â akan menanmbah nilai jual. Dengan sendirinya pendapatan (income)Â petani akan meningkat drastis.
2. Pelatihan Secara Terstruktur
Satu diantara kelemahan besar petani adalah keahlian. Hanya sedikit petani yang memiliki keahlian konsep bertani dengan ilmu pertanian yang bisa diaplikasikan langsung. Cara mengolah tanah, membuat pupuk organik, menyeimbangkan unsur hara tanah, dan menyeleksi bibit berkualitas sampai siap panen.
Penyebabnya datang dari minimnya training yang bisa diikuti sebagai media upgrade knowledge. Antara fakultas pertanian dan para petani terdapat gap besar sehingga banyak mahasiswa pertanian sendiri tidak mau bertani.
Pemerintah lokal harus memetakan jumlah lahan produktif dan petani yang aktif, lalu bekerja sama dengan fakultas pertaniaan untuk membahas jenis tanaman apa yang bisa ditanam di area setempat.
Dari hasil diskusi tersebut bisa dibuat sebuah peta pertanian (agriculture map)Â dengan data terstruktur jumlah lahan, kebutuhan petani, jenis tanaman, dan kemudian jenis training yang dibutuhkan.
Jika ini dilakukan, maka proyeksi hasil pertanian akan terlihat nyata. Para petani yang sudah tua bisa dijadikan sumber ilmu (resource person). Dimana saat pelatihan mereka bisa berbagi pengalaman ditambah ilmu teoritis lain dari para pakar pertanian.