Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rewiring Brain, Mengubah Kelakuan dan Membentuk Pola Baik pada Otak Anak

8 November 2021   10:08 Diperbarui: 8 November 2021   16:28 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendidik anak (Sumber: Thinkstockphotos via lifestyle.kompas.com)

Ada banyak kasus dimana anak laki-laki bergaul dengan teman yang bertabi'at buruk, contohnya mereka yang nonton video porno dari smartphone.

Secara ilmu otak ini sangat berbahaya. Anak baik sekalipun jika sudah masuk dalam lingkaran teman yang sering menonton video porno akan perlahan terjangkiti kelakuan yang sama. 

Mungkin dosisnya beda, tapi jika sudah terpapar otak langsung menjadikan ini database. Bayangkan saja, jika dalam sebulan anak berkumpul sampai 10 kali dengan teman seperti ini apa yang akan terjadi?

Ini baru efek yang dialami anak laki-laki, belum lagi pengaruh ke anak perempuan. Yang paling menyedihkan korban dari video porno ini tidak lain adalah anak perempuan.

Dengan input yang didapat dari menonton video porno, anak laki-laki perlahan mulai tergoda dan mencoba.

Awalnya mencoba mendekati anak perempuan, lalu berpacaran, kemudian bablas sampai melakukan zina.

Kenapa bisa terjadi? Otak anak laki-laki itu bekerja sedikit berbeda dari anak perempuan. Pada saat sering menonton video porno, bagian depan (prefrontal cortex) mengalami kekacauan. Sama halnya seperti efek minuman keras, heroin, ganja dan sejenisnya.

Bagian prefrontal cortex ini berfungsi untuk mengambil keputusan. Saat input porno sudah menguasai otak makan bagian depan otak tidak bisa bekerja normal. 

Ini sebabnya orang yang melakukan tindakan asusila tidak bisa berpikir jernih. Pikirannya ditutupi kenikmatan sesaat karena efek hormon senang.

Jika sudah terjadi seperti ini, masa depan anak perempuan hancur. Banyak orangtua yang tidak mengetahui pergaulan anak perempuannya karena tidak dekat dengan anak. 

Ada juga orangtua yang tidak mengontrol lingkup pertemanan anak perempuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun