Rumah adalah sebuah tempat berteduh bagi keluarga. Disana ada rantai kehidupan yang saling menguatkan antar sesama. Ada dinding yang berdiri tegak sebagai saksi perubahan zaman.
Dalam lingkup keluarga, investasi buku bagi anak perlu dipikirkan dan dipertimbangkan dengan baik. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, arus informasi begitu deras mengalir.Â
Walaupun sumber ilmu sangat mudah diperoleh melalui internet, keberadaan buku di dalam rumah sangat dibutuhkan. Bukan sebagai pajangan semata, namun sarana mengenalkan literasi sejak dini.
Menghidupkan Pustaka Mini dari dalam Rumah
Jika menunggu anak besar dan membawa mereka ke pustaka, rasanya itu terlalu lama. Bisa jadi minat membacanya telah pudar tenggelam larut dalam smartphone.
Arus informasi yang masuk kedalam otak anak sejak umur satu tahun sangat besar. Dengan pola konsumtif terhadap teknologi, apalagi membiarkan anak mengakses smartphone secara pribadi, sungguh ini sebuah malapetaka mini.
Rumah seharusnya menjadi pondasi awal membendung akses informasi yang belum saatnya dikonsumsi anak. Salah satu cara terbaik dengan menyediakan sebuah ruang berlebel pustaka mini.
Kalau pertamina saja sudah memiliki ribuan pertamini, kenapa kita tidak belum mulai membangun pustaka mini di dalam rumah. Bukankah ini sebuah investasi besar bagi anak?
Yah, memang kita sadari, tingkat literasi kita saat ini sangat rendah, bahkan jika dibanding dengan negara tetangga kita ibarat sedang merangkak saat mereka sudah berlari.