Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Banyak Anak Mengalami Kesulitan Belajar?

30 Agustus 2021   12:42 Diperbarui: 31 Agustus 2021   06:00 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Pixabay via Pexels.com

Tidak! Harus ada arusnya dulu dari PLN. Tanpa aliran arus tidak Ada guna kabel yang sudah dipandang.

Menariknya, otak anak itu terlahir dalam keadaan READY. Siap pakai, cuma butuh koneksi. Darimana koneksi bisa muncul?

Kembali ke atas lagi, dari dua hal yg saya sebut tadi. Tentunya, keduanya harus dari orang terdekat, pastinya ORANGTUA.

Dengan berinteraksi bersama anak melalui berbicara, bermain, becanda akan otomatis membuat koneksi muncul di dalam otak.

Koneksi ini akan terbentuk antar neuron Dan kemudian menghasilkan input bagi otak. Input ini disimpan sebagai memori.

Semakin banyak interaksi orangtua dengan anak Maka semakin banyak koneksi dan semakin bertambah input dalam otak anak.

Kembali ke topik awal judul tulisan ini, Kenapa anak-anak bisa mengalami Kesulitan belajar?

Begini ceritanya. Koneksi yang muncul dari interaksi orangtua Dan anak akan menghasilkan input. Nah, input bisa positif dan negatif. Sangat tergantung pada jenis interaksi yg terjadi.

Lebih mudah dipahami seperti ini, ambil aliran listrik yang saya paparkan sebelumnya. Saat kabel sudah ada maka aliran listrik akan membantu untuk menyalakan lampu?

Tapi, perlu diingat! Jika listrik yg dialiri tidak sesuai dengan kapasitas penerima atau penyimpan arus, maka lampu bukan malah hidup tapi meledak atau hangus. 

Bagi otak anak, input yg masuk harus sesuai yang dibutuhkan. Artinya, fungsi input adalah sebagai trigger atau perangsang munculnya koneksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun