Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenang Perdagangan Lada dari Aceh ke Amerika pada Abad ke-17

23 September 2019   12:31 Diperbarui: 23 September 2019   12:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.salem.org. Lambang kota Salem, Massachusetts

Aceh pada abad ke 17 menjadi pusat perdagangan lada terbesar di Dunia. Dalam sebuah misi menuju India, sebuah kapal dari kota Salem yang dinahkodai kapten Carnes secara tak sengaja tiba di Aceh pada tahun 1793. 


Pada tahun 1794 ia kembali ke kota Salem, Massachusetts, Amerika. Namun ia menjaga informasi tentang keberadaan lada di Aceh. Saat itu komoditas lada memiliki nilai jual yang besar, jadi ia tak ingin orang lain tahu. Hanya paman ya yang ia beritahu untuk tetap menjaga rahasia. 

Seterusnya, ia memutuskan untuk kembali ke Aceh dengan sebuah Kapal yang bernama Rajah. Sampai di Aceh Carnes mendapati musim panen belum tiba dan ia memutuskan untuk menunggu sampai musim berikutnya. Lama tak terdengar kabar, ia baru kembali ke kota Salem satu tahun kemudian dengan membawa 1 kargo besar berisi lada yang saat itu mendatangkan profit besar baginya. Ia bahkan harus membayar beacukaj yang lumayan besar saat itu. Kota Salem pun kecipratan profit besar. 

Sumber : www.newenglandhistoricalsociety.com. Ilustrasi jenis kapal yang dipakai berlayar ke Aceh.
Sumber : www.newenglandhistoricalsociety.com. Ilustrasi jenis kapal yang dipakai berlayar ke Aceh.

Sejak perjalanan keduanya, Carnes mengatur strategi untuk kembali lagi ke Aceh dalam misi rahasianya menjemput lada.  Banyak kapal lain yang secara diam-diam mengikutinya dan berhasil berlabuh di Aceh. Sejak itu Carnes sudah memiliki saingan. 

Hasil panen lada dari Aceh dibawa dan dijual ke hampir seluruh Amerika. Skala besar hasil lada Aceh yang berhasil dibawa oleh kapal Amerika dijual ke Eropa dengan laba yang sangat menguntungkan. Diprediksi saat itu laba mencapai 700 persen.

Sejak ekspedisi kapten Carnes ke Aceh, kota Salem, Massachusetts terkenal dengan kota terkaya dari hasil penjualan lada hasil bawaan dari Aceh. Hasil pendapatan dari penjualan lada saat itu mencapai $125.000 atau setara dengan $1.5 juta saat ini. Wajar saja kota Salem mendapat julukan kota terkaya saat itu.

Untuk mengenang sejarah expedisi Salem, lambang kota tersebut pun menggambarkan seseorang dengan pakaian tradisional Aceh yang sedang menunggu kapal dengan latar belakang kapal yang berlayar ke arah Aceh. Bagi kota Salem, Aceh menjadi kenangan masa silam yang sulit dilupakan. Bahkan, peta perjalanan dari Salem ke Aceh berhasil dibuat oleh survei pelayar Amerika saat itu yang kemudian menjadi koleksi berharga bagi kota Salem.


Referensi:

Diambil dari berbagai sumber sejarah, termasuk dari koleksi buku digital perpustakaan di Amerika dan hasil tulisan peneliti Cina, Australia, Inggris, Jepang dan Amerika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun