Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memahami Sudut Pandang Warga Amerika Saat Wawancara Kerja

29 Juni 2018   18:27 Diperbarui: 30 Juni 2018   16:59 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hireporiority.com

Beberapa minggu yang lalu saya mendapat kesempatan untuk mewawancarai calon guru disebuah institusi pendidikan. Pada kesempatan ini saya ditemani seorang rekan berkebangsaan Amerika. 

Kami melakukan wawancara guna menyeleksi calon guru bahasa Inggris. Pengalaman ini mengajarkan beberapa poin penting bahwa terdapat perbedaan pola pikir antara mereka yang berasal dari negara barat dan Indonesia dalam hal tertentu. Berikut saya akan membahas beberapa perbedaan yang berhasil saya observasi.

Pada saat wawancara dimulai selalu diawali dengan "warming up" yaitu menanyakan latar belakang kandidat. Satu hal yang unik yaitu rata-rata kandidat bukanlah berlatar belakang guru bahasa Inggris. 

Tapi aplikasinya tetap diterima untuk tahapan wawancara. Bagi mereka (Amerika) ijazah bukanlah sesuatu yang "wah" yang memiliki nilai jual. Bahkan, di negaranya skill lebih penting dari diploma. 

Semua orang boleh melamar dengan latar belakang ilmu yang berbeda. Pada saat wawancara, apa yang tertulis di aplikasi akan dibahas dengan pertanyaan mengerucut. 

What you learn from an experience is more important than the experience itself

Katakanlah seorang kandidat menulis bahwa ia memiliki pengalaman mengajar sebagai relawan di sebuah yayasan. Disini akan muncul pertanyaan tentang apa yang ia dapat saat mengajar sebagai relawan dan pola ajar apa yang ia pakai. 

Mungkin bagi beberapa orang pertanyaan seperti ini tidak terlalu penting, tetapi sebenarnya ada nilai penting yang bisa digali dari pertanyaan ini. Secara mendasar seseorang yang pernah mengajar tentu setidaknya memahami cara mengajar walau ia bukan berlatar belakang seorang guru. 

Disamping itu ada perbedaan signifikan antara mereka yang megajar secara formal di dalam kelas dengan mereka yang mengajar bebas diluar kelas. Teman saya dari Amerika berpendapat bahwa mereka yang mengajar diluar kelas memiliki kebebasan mengatur bahan ajarnya dan murid tidak terkekang karena belajar di alam bebas tanpa sekat tembok seperti ruang kelas. 

Namun bukan berarti mereka yang mengajar diluar kelas lebih menguasai bahan ajar dari guru yang mengajar dalam kelas.

Commitment can lead you to the top

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun