Mohon tunggu...
Qalam Jalanan
Qalam Jalanan Mohon Tunggu... Jurnalis - menulis untuk membagi

pengelana yang mencoba mengais makna dari setiap langkahnya, menulis untuk bukti pengamalan pemahamannya, jangan di anggap pintar saya adalah manusia tanpa pengetahuan apapun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Titik Temu

18 Februari 2020   20:26 Diperbarui: 19 Februari 2020   04:24 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.saptahamdallah.com

Aku sempat bertanya:

Di mana timur dan barat bertemu?

Sampai mana dua yang berlainan akan bersatu?

Tak perlu teori bertele, cukup katakan di mana itu saja.

Satu detik, ketika nyawa tak berharga

Aku meraih titik tengah dua pertemuan:

kaki kiri di pucuk perpisahan,

kaki kanan di pangkal kerinduan.

Mengapa jauh sekali?

Haruskah sebanyak ini korbannya?

Rasa berserah yang selama ini ku damba,

Haruskah ku jamu Izra'il sekali lagi?

Agar kujumpai titik temu

Agar tangis dan senyum bersatu

Agar jiwa dan raga jelas bedanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun