Mohon tunggu...
Masudatus sania
Masudatus sania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Jika Ada Tahapan Perkembangan Anak yang Terlewati?

26 November 2022   23:11 Diperbarui: 29 November 2022   20:16 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap anak memiliki potensi yang sama untuk bertumbuh dan berkembang dengan normal bila kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan ini meliputi asih (kasih sayang dan perhatian), asah (stimulasi dan keterampilan), serta asuh (kebutuhan sandang, pangan, papan).

Tidak hanya itu anak perlu stimulasi, hal ini penting untuk diterima anak terutama di 1000 hari pertama kehidupannya. Stimulasi diperlukan untuk menunjang sel-sel pertumbuhan. Selain itu, stimulasi dapat membantu perkembangan pusat sensori, pusat bahasa, dan fungsi kognitif anak. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk memberikan stimulasi pada anak. Mulai dari mengajaknya berbicara, bermain di luar ruangan, hingga mengambil keputusan. 

Akan tetapi, sebelum memberikan stimulasi, penting dan perlu bagi orangtua untuk memahami tahap perkembangan anak. Jangan sampai ada fase perkembangan yang terlewati. 

"Baiknya anak melewati fase perkembangan. Sebab bila ada satu saja fase yang terlewatkan, dapat memberikan dampak negatif pada anak di kemudian hari,"  

Tahapan-tahapam perkembangan pada bayi adalah Mulai dari tengkurap, menegakkan kepala, duduk, merangkak, berdiri, hingga berjalan. Semua fase ini harus terlewati sesuai dengan usia bayi. 

Apakah yang terjadi jika ada tahapan anak ada terlewati? 

Pada beberapa bayi, ada yang melewati fase merangkak dan langsung bisa berjalan. Ada pula yang tidak bisa merangkak secara normal melainkan bergerak dengan cara mengesot. Mungkin ada orangtua yang tidak mempermasalahkan hal tersebut karena melihat anaknya tetap bisa berjalan. 

Padahal ini adalah anggapan yang salah dam Justru anak tersebut berpotensi akan mengalami dispraksia(gangguan kesulitan bergerak), biasanya ditahapan usia selanjutnya anak tersebut ada potensi satu atau dua yang tidak bisa dilakukan. 

Nah kita sebagai guru, orang tua, calon orang tua,dan calon guru harus memperhatikan perkembangan,pertumbuhan anak anak kita, jangan menyepelekan sesuatu yang kecil. Justru sesuatu yang kecil jika dibiarkan secara terus menerus maka akan memjadi fatal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun