Mohon tunggu...
Nurrohmah Puji M
Nurrohmah Puji M Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang ibu dari tiga anak. Bersama keluarga kami memiliki hobby yang sama, yakni membaca dan menulis. Membaca dan menulis sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan dan pengalaman, juga dapat berbagi kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Bromo, Lelah yang Terbayarkan

8 Juni 2023   20:15 Diperbarui: 11 Juni 2023   03:45 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari koleksi pribadi

Malam nan pekat. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Kota Angin, sampailah kami di tujuan. Sebuah kawasan wisata yang sangat terkenal, Bromo.

Bromo merupakan tempat tujuan wisata yang sangat populer di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Pemandangan pegunungan yang indah, bak lukisan yang terhampar sangat luas.

Bromo terletak di provinsi Jawa Timur, mempunyai 4 pintu masuk yang dapat dipilih oleh wisatawan. Pintu masuk dari Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo. Bersama rombongan, kami memilih melewati kota Malang.

Sumber gambar dari koleksi pribadi
Sumber gambar dari koleksi pribadi

Pintu masuk Bromo dari Malang berada di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Dari kota Malang kami menempuh perjalanan kurang lebih 15 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam. Rute dari Kota Malang -- Tumpang -- Poncokusumo -- Bromo. 

Dari tempat parkir, kami berpindah menggunakan jasa transportasi wisata berupa jeep dengan jendela kaca. Sehingga tidak terhempas angin yang terlalu dingin, namun tetap dapat menikmati pemandangan malam.

Sesekali dalam perjalanan kami bertemu dengan para petualang. Para pendaki gunung Semeru juga melewati jalur tersebut.

Sumber gambar dari koleksi pribadi
Sumber gambar dari koleksi pribadi

Hampir shubuh ketika kami tiba di pintu masuk dari Malang. Setelah turun dari kendaraan, perjalanan pun kami awali dengan berjalan kaki.

Cuaca sangat dingin. Banyak wisatawan mengenakan jaket yang tebal hingga penutup kepala dan sepatu dengan kaos kakinya. Namun penduduk di sana, umumnya mengenakan sarung yang dikalungkan di tubuh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun