Mohon tunggu...
Money

Berkah Keteguhan Menghafal Al-Qur'an

2 April 2018   11:10 Diperbarui: 31 Maret 2019   18:14 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mastu'ah merupakan seorang wanita yang hidup dengan kesederhanaan yang dilahirkan di Jepara tepatnya di Desa Bandengan pada tanggal 19 Juli 1980. Dia adalah anak keenam dari enam bersaudara, buah hati dari pasangan Sutriman dan Musawamah. Panggilan akrabnya yaitu Tu'ah dan mempunyai hobi membaca. Dia terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bekerja sebagai seorang buruh dan petani yang menggarap sawahnya orang lain.

Sejak dilahirkan hingga berumur 3 tahun, dia bertempat di Bandengan di lingkungan yang kurang ta'at beribadah, karena dilingkungan itu belum ada orang yang pandai dan mengerti dalam ilmu agama. Kemudian ketika berumur 3 tahun dia bersama keluarganya pindah ke Desa Sekuro kecamatan Mlonggo. Ketika berumur 6 tahun dia memulai pendidikan di TK Muslimat NU Jambu Timur selama 1 tahun. Kemudian setelah lulus TK dia melanjutkan pendidikannya di SDN 1 Jambu timur. Di samping berpendidikan di SD, dia merangkap di Madin Darul Falah Sekuro mulai sejak kelas 2 SD.

Setelah lulus SD, dia melanjutkan di MTS Matholibul Huda Mlonggo. Karena orang tuanya tidak mampu membiayai, maka dia mendapat keringanan biaya sekolah yaitu bebas pembayaran SPP.  Setelah lulus MTs dia tidak melanjutkan pendidikannya karena orang tuanya tidak mampu membiayai. Namun, setiap malam dia belajar ilmu agama di madin darul Falah Sekuro walaupun sudah lulus. Berkah do,a dan semangatnya dalam menuntut ilmu agama dia diutus oleh Gurunya di madin untuk melanjutkan pendidikannya. Maka Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di MAK Hasyim Asy'ari Bangsri yang dibiayai oleh gurunya di Madin. Karena tuntutan dari sekolah yang mewajibkan untuk mondok, maka dia pun mondok di Ponpes Hasyim Asy'ari Bangsri yang dulu namanya Asrama Bintang Sembilan  Rabi'atul Adawiyah yang diasuh oleh Bp. KH. Amin Sholeh dan Ibu Nyai Hj. Aizzah Amin. Setelah lulus MAK dia disarankan  oleh ibu pengasuhnya untuk menghafalkan Al-Qur'an. Karena adanya saran dari ibu pengasuhnya, maka dia meminta ijin kepada orang tuanya. Namun, orang tuanya tidak mengijinkannya karena tidak mampu membiayai. Meskipun tanpa restu orang tua, dia tetap mengikuti saran ibu pengasuhnya untuk menghafal Al-Qur'an. Karena orang tua tidak mampu membiayai, maka dia mengabdi di ndalem. Pada saat baru menghafal 8 juz, ada sesuatu hal yang mengaharuskan dia untuk pulang ke rumah, maka dia pun pulang menghafalkan Al-Qur'an di rumah. Setiap pagi dan setelah dhuhur dia setor hafalannya pada Ibu Nyai Hj. Muyassaroh. 

Pada saat dia dia sudah tidak di Pondok Pesantren, dia di tawari salah satu saudara yang menjadi dosen IAIN Wali Songo untuk kuliah di IAIN Wali Songo dan dibiayainya. namun dia tidak menerima tawarann tersebut, dia lebih memilih menghafal al-Qur'an. Dengan semangat dan kesabaran dia khatam dalam hafalan Al-Qur'an selama 3 tahun di PONPES Darut Ta'lim Bangsri yang diasuh oleh Ibu Nyai Hj. Muyassaroh.

6 bulan kemudian dia menikah dengan seorang laki-laki yang berasal dari desa Sekuro juga. Dan dalam pernikahannya dia mendapatkan 2 orang anak yaitu laki-laki dan perempuan. Ketika anaknya yang kedua berumur dua tahun suaminya tidak bisa bekerja karena mengalami kecelakaan.

Kemudian ketika anaknya kedua bersekolah di TK, dia mendengar bahwa ada beasiswa bagi penghafal Al-Qur'an di UNISNU Jepara. Maka dia tergerak hatinya untuk melanjutkan pendidikannya yang pada waktu itu berumur 35 tahun walaupun beasiswanya tidak cukup untuk biaya kuliah sampai selesai dan tanpa bantuan dari suaminya karena belum bisa bekerja. Dengan umurnya yang sudah 35 tahun, tetapi dia tidak merasa malu . Bagi dia menuntut ilmu itu tidak ada batasannya dan merupakan kewajiban bagi sitiap orang Islam mulai dari turun ayunan sampai masuk ke liang lahat. Meskipun tanpa bantuan dari suaminya dia tetap bersemangat dan bertawakkal kepada Allah swt. dan yakin bahwa Allah swt. pasti akan memberi rizqi bagi orang yang menuntut ilmu. Dan saat ini dia masih kuliah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara   semester 6. Untuk itu, dia sangat bersyukur karena dengan keteguhannya menghafal Al-Qur'an bisa menjadi syafaat meraih beasiswa di Perguruan Tinggi.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun