Rekonsiliasi dan inklusi sosial
Dengan meningkatnya komunikasi dan pertukaran, orang menjadi lebih dekat. Tidak hanya secara fisik atau geografis, tetapi dalam hal kepentingan bersama, mengkonsolidasikan budaya kolaboratif global.
Dalam pengertian ini, saat ini ada banyak komunitas virtual yang dibentuk oleh anggota situs yang berbeda, seputar topik atau aktivitas yang menarik bagi mereka. Demikian pula, dalam kerangka globalisasi sosial, rasa inklusi mengambil dimensi baru.
Pengayaan pemikiran dan budaya
Dalam belajar tentang cara lain untuk hidup, menjadi, dan berpikir, globalisasi sosial menghadapi dan mempertanyakan dasar-dasar tradisi dan ide-ide yang dimiliki bersama. Hal ini berdampak pada asimilasi ide-ide yang memperkaya nilai-nilai seseorang. Akibatnya, keistimewaan diperluas atau dikonfigurasi ulang, sehingga memunculkan arus ide dan tren baru.
Kesadaran dan solidaritas dengan isu-isu global
Hari ini, kita lebih menyadari fakta bahwa kita semua adalah bagian dari planet yang sama dan semuanya terhubung. Dengan cara ini, kami menemukan kembali bahwa masalah orang lain juga memengaruhi kami, meskipun tampaknya jauh.
Dalam beberapa hal, jejaring sosial dan ruang pertukaran lainnya telah menyimpan masalah umum seperti perubahan iklim, kelaparan, dan kemiskinan dalam agenda opini publik.
Globalisasi sosial telah berkontribusi pada visibilitas perjuangan untuk hak. Berbagai kelompok telah menemukan dukungan pada orang lain yang mengidentifikasi diri dengan tujuan mereka, seperti yang terlihat dalam gerakan penyandang disabilitas.
Peningkatan produktivitas dan kerja