Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Intermezzo Pilpres 2019

6 Februari 2019   08:00 Diperbarui: 6 Februari 2019   08:28 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari IDNtimes.com

Dia          : "Hmm .... tapi, mosok ngucap Al-Fatihah juga masih salah-salah."

Saya       : "Sampeyan pernah ke Jepang?"

Dia          : "Belum. Emang apa hubunganna dengan Jepang?"

Saa         : "Saya juga belum pernah, tapi sedikit tahu tentang Jepang. Untuk sampeyan ketahui, dalam bahasa Jepang nggak ada huruf 'L'(el). Ada sebuah kisah yang patut sampeyan renungkan. Ada seorang warga negara Jepang hendak masuk Islam. Ketika akan mengucapkan dua kalimat syahadat, dia mengalami kesulitan karena harus mengucapkan kalimat yang banyak huruf 'el'-nya. Dengan susah payah dia berusaha mengucapkan dua kalimat syahadat, namum selalu terucap "ash hadu anra irraha irarrah wa ash hadu anra muhammadan rasururrah". Setelah berulang kali dicoba tetap saja nggak bisa mengucapkan dua kalimat syahadat dengan sempurna, akhirnya sang imam masjid yang membimbingnya bersyahadat meluluskan ikrar syahadatnya. Mengapa? Sang imam menganggap dan berkeyakinan bahwa sang muallaf nggak bermaksud merendahkan ataupun melecehkan kalimat syahadat. Selain itu dia udah berusaha untuk mengucapkan kalimat syahadat dengan baik, meskipun tetap saja belum sempurna. Biar Allah SWT saja yang akan mencatat niat baik muallaf tersebut. Sampeyan bayangkan, ini kalimat syahadat lho, bukan kalimat sembarangan."

Saa hentikan sejenak 'khotbah' saya.

Saya       : "Masih ada lagi. Bagi sebagian orang Eropa dan Amerika mengucapkan huruf 'a' seperi yang kita ucapkan sehari-hari, cukup menyulitkan. Mereka akan mengucapkannya dengan suara 'e'. Contoh, bagi kita menyebut nama 'Bambang' pasti biasa, tapi bagi sebagian orang Eropa dan Amerika mereka akan menyebutnya dengan 'Bembeng'. Nama 'Anggun' diucapkan 'Enggun'. Kalo sampeyan paksa mereka harus mengucap 'Bambang' atau 'Anggun', bahkan sampe marah-marah karena salah menyebut nama, mereka akan heran dan bingung dengan sikap sampeyan. Sampeyan dianggap kurang gaul, nggak punya wawasan."

Dia diam saja.

Saya       : "Emang sih, kebanyakan dari kita sukanya "much a do about nothing", terlalu berlebihan menyikapi hal-hal yang sebenarnya sepele. Suka ribut untuk soal hal yang nggak penting."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun