Mohon tunggu...
Mas Say
Mas Say Mohon Tunggu... Dosen - Pemuda Indonesia

Diskusi: Kebangsaan dan Keindonesiaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Warna dalam Pelantikan, Ini Dampak dari "Kekosongan" dalam Pidato Presiden

21 Oktober 2019   02:35 Diperbarui: 21 Oktober 2019   05:01 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo memberikan pidato saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Sekitar 5 menit masih bagus. Ada isinya. Pasca itu, maaf....dengan segala hormat. Sangat kecewa. Narasi dan statement gagasannya kosong. Masih hambar seperti lagu lama seperti 2014 saja. Pidato Presiden tidak ada sistematisnya. Paradoks dengan konsep awal yang disampaikan. Jauh dari nawa cita yang diidamkan publik sebagai kunci dan gerbang bagi kemajuan Indonesia. Konsep ideologi,demokrasi dan hukum sama sekali tidak tersentuh.

Sekali lagi hukum tidak disentuh. Apalagi penegasan pemberantasan korupsi. Apalagi sensitivitas publik terhadap sikap UU KPK masih ada. Publik menunggu sebenarnya. Minimal sebagai obat. Justru sebaliknya. Menkonfirmasi pelemahan KPK. Menegaskan kelemahan dalam penegakan hukum. Sangat anomali. Law enforcement bakal rapuh.

Dengan pidato Presiden yang sangat lemah tersebut. Akan menimbulkan spekulasi yang sangat bervariasi dan liar dari publik. Walau tidak bijak dinilai sekarang. Akan tetapi, minimal sebagai ukuran awal 5 tahun akan seperti apa?dengan cara apa?, maka dari gagasan dan ide kebangsaannya yang disampaikan. Apalagi para pimpinan negara hadir.

Idealnya menyinggung peran strategis Indonesia dalam geografis dunia. Ini akan jadi daya tawar. Apalagi jika mengharapkan investasi negara lain. Forum tersebut jadi sorotan dunia.

Maksimal 7 hari pasca pelantikan (UU Pemilu). Kabinet wajib diumumkan. Mari kita tunggu bersama. Siapakah yang akan berperan sebagai penopang Presiden dalam mengawal kinerjanya nanti?. Semoga orang-orang berintegritas demi kemajuan Indonesia. Tidak ada tikungan politik tajam di detik-detik akhir.

Mari kita kawal terus. Demi kebaikan Indonesia. Sesuai kapasitas dan bidang masing-masing.  Guna mengawal NKRI kita bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun