Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Sederhana Petani Kampung Menyimpan Bibit Tanaman

22 Mei 2022   13:13 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:16 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bibit jagung (DokPri)

Para petani hanya tahu bagaimana menyimpan bibit tanaman. Mereka tidak tahu kalau kegiatannya itu tergolong ke dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati.

Cara mereka menyimpan bibit tanaman pun sangat sederhana. Bahkan mungkin unik. Akan tetapi hasilnya dapat mempertahankan keaslian tanaman ecara turun temurun.

Ketika dunia sedang memperingati Hari Keanekaragaman Hayati. Saya teringat bagaimana orang-orang kampung saya menyimpan bibit. Kebetulan waktu pulkam kemarin, saya mendapatinya.

Petani Tadah Hujan

Gunungkidul termasuk daerah dengan curah hujan rendah. Sekali pun begitu sebagian  masyarakatnya tetap menggantungkan hidupnya pada usaha pertanian.

Pada umumnya masyarakat menanam padi, jagung, palawija (kacang kedelai) dan singkong. Itupun tanaman padi dan jagung hanya sekali tanam.

Maka petani harus pintar-pintar menyimpan bibit tanaman. Untuk ditanam setahun kemudian. Apabila penyimpanannya asal-asalan. Tumbuhnya bibit tidak akan maksimal.

Memanfaatkan asap dapur (DokPri)
Memanfaatkan asap dapur (DokPri)

Metode Pengasapan

Untuk menyimpan bibit. Petani akan memilih padi ulir dan jagung bonggol yang baik. Sudah tua dan bulir besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun