Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PTM 50% dan "Learning Loss" yang Tak Terhindarkan

4 Februari 2022   18:37 Diperbarui: 4 Februari 2022   18:39 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PTM tetap jalan cegah learning loss (suara.com)

Dinas Pendidikan sudah mengeluarkan surat edaran pemberlakuan PTM 50%. Menyikapi makin melonjaknya kasus penularan Omicron 

Keputusan pemerintah menerapkan PTM 100% pada awal semester. Dimaksudkan untuk mencegah kehilangan pembelajaran (learning loss) yang makin parah. Jadi seperti mentah kembali.

Padahal tanda-tanda terjadinya penurunan capaian belajar selama siswa belajar dari rumah sudah kentara dengan jelas.

Hilangnya kemampuan akademik peserta didik, seperti literasi dan nunerasi, sudah berkali-kali diteriakkan para pemerhati pendidikan.

Apa boleh buat. Gelombang ketiga pandemi covid-19 varian Omicron makin menyebar. Menebar ancaman. Bukan hanya ancaman kematian tapi juga learning loss.

Keselamatan Lebih Diutamakan

Terjadi kehilangan pembelajaran ya. Akan tetapi keselamatan peserta didik, guru dan tenaga kependidikan adalah yang lebih utama.

Poin kedua adalah layanan pendisikan tetap harus diberikan kepada setiap peserta didik. Maka 'blended learning' menjadi pilihan dalam PTM 50%.

Pembelajaran bukan hanya diberikan kepada peserta didik yang datang ke sekolah. Tapi juga melayani siswa yang BDR melalui zoom meeting, misalnya.

Ada perbedaan dong? Ya jelas. Seperti badan dunia PBB akui, pembelajaran tatap muka paling efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun