Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Gedheg, Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mengantisipasi Gempa

15 Januari 2022   11:54 Diperbarui: 15 Januari 2022   11:57 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah gedheg atau bambu (tribunnews.com)

Wilayah Indonesia adalah daerah gempa. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya gunung api aktif dan lempeng batuan yang mengelilingi Indonesia.

Menyadari hal tersebut pemerintah membentuk Badan Nasional Penaggulangan Bencana. Dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah.

Masyarakat pun ( terutama Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara) sudah memahami situasi bahaya ini dengan baik. Muncullah kearifan-kearifan lokal masyarakat setempat dalam mengantisipasi gempa.

Maka tidak aneh kalau kemudian kita mendapati masyarakat seakan tidak takut demgan gempa. Bahkan mereka seakan sudah akrab dengan bahaya gempa itu sendiri.

Rumah bambu modern (pinterest.com)
Rumah bambu modern (pinterest.com)

Rumah Gedheg, Rumah Gempa

Dari dulu nenek moyang kita membangun rumah dengan bahan yang diambil dari alam di sekitarnya. Misalnya kayu dan bambu.

Pada umumnya rumah-rumah penduduk dibangun dengan kerangka kayu. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu atau sering disebut gedheg. Atapnya dari daun rumbia, daun kelapa atau ilalang yang dianyam.

Sebagai dudukan tiang utama biasanya diberi umpag. Terbuat dari batu kapur. Sedangkan alas untuk gedheg dan tiang-tiang kecil diberi giring (juga terbuat dari batu kapur).

Kayu yang dipergunakan untuk tiang dan kerangka rumah dipilih yang umurnya sudah puluhan tahun. Sedangkan bambu diambil dari rumpunnya yang sudah tua (lebih dari 1 tahun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun