Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Booster, Omicron, dan Merdeka Belajar

13 Januari 2022   10:40 Diperbarui: 13 Januari 2022   10:45 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak murid yang keliru memaknai kebijakan merdeka belajar. Menurut mereka merdeka belajar itu bebas untuk tidak belajar.

Padahal menurut Mas Menteri, merdeka belajar maksudnya pembelajaran tidak harus terkungkung oleh kurikulum. Belajar bisa di mana saja dan menyenangkan.

Ndilalahnya, ketika kebijakan merdeka belajar diluncurkan. Datanglah pandemi covod-19. Pembelajaran pun harus dilakukan secara daring. Konsep merdeka belajar seakan mendapatkan momennya.

Tanpa disangka Pembelajaran Jarak Jauh berlangsung hampir 2 tahun. Ditengarai dunia pendidikan mengalami learning loss. Utamanya dalam hal pendidikan karakter.

Bukan rahasia umum lagi kalau banyak murid yang 'bersembunyi' di balik situasi pandemi. Kamera dimatikan saat zoom meeting, telat bahkan tidak mengirimkan tugas ke GCR atau (sambil) tiduran saat pembelajaran daring.

Suasana belajar PTM (kompas.com)
Suasana belajar PTM (kompas.com)

PTM Terbatas

Antusiasme murid sangat tinggi menyambut kebijakan pemerintah yang mengijinkan PTM Terbatas. Wajar karena mereka sudah lama rindu suasana belajar di sekolah.

Ketentuannya pembelajaran berlangsung dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan. Peserta didik yang masuk hanya maksimal 50% dari daya tampung.

Seiring dengan terkendalinya penularan covid-19. Pemerintah mengeluarkan SKB 4 menteri yang mengijinkan sekolah dilaksanakan secara tatap muka 100%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun