Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PTM Terbatas dengan Penerapan Protokol Kesehatan Ketat

4 Oktober 2021   19:15 Diperbarui: 4 Oktober 2021   21:07 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PTM Terbatas (liputan6.com)

Setelah satu tahun tujuh bulan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hari ini 4 Oktober sekolah kami melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Keceriaan nampak di wajah-wajah para murid. Namun senyum mereka belum lepas benar. Ada penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Begitu masuk pintu gerbang sekolah. Satpam mengecek suhu tubuh. Selanjutnya mempersilahkan siswa untuk mencuci tangan.

Di depan lobi bagian kesiswaan menyambut mereka. Saling menyapa, mengucapkan salam dan melepas senyum. 

Tidak ada jabat tangan. Tidak ada sentuhan. Bahkan harus senantiasa menjaga jarak. Minimal 1 meter. Akan tetapi wajah sumringah begitu nampak.

Melewati selasar. Murid berjalan mengikuti alur yang sudah ditentukan. Berjalan sendiri-sendiri. Tidak boleh berjajar.

Sampai di depan kelas. Wali kelas menyambut dengan hangat. Kembali wajah-wajah murid berbinar-binar. Sejenak bercakap seakan ingin melepas kangen.

Begitu masuk ruangan kelas. Murid mengambil tempat duduk sesuai yang sudah ditentukan. Berselang-seling. Menghindari tanda silang merah.

Mereka saling sapa kepada teman-temannya. Akrab melepas rindu. Tapi tidak ada obrolan jarak dekat.

Suasana PTM Terbatas (inews.id)
Suasana PTM Terbatas (inews.id)

Pembelajaran Blemded Learning

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun