Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Melestarikan Tradisi Keroyokan Menulis Puisi

10 September 2021   17:53 Diperbarui: 10 September 2021   17:58 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelangi (alitmd.com)

Sebuah tradisi keroyokan dalam berpuisi telah lahir di komunitas Inspirasiana. 

Kolaborasi dua orang penyair dalam sebuah puisi sudah biasa. Kerja sama pemuisi dan pemusik dengan musikalisasi puisinya. Sudah lumrah.

Terobosan baru berpuisi secara berantai lahir dari komunitas Inspirasiana. Dalam berkarya bukan hanya dua orang. Akan tetapi melibatkan banyak anggota komunitas.

Penggagasnya siapa lagi kalau bukan penjaga gawang komunitas Inspirasiana. Ruang Berbagi alias Romo Bobby. Penulis dan kompasianer yang konsern terhadap literasi dan edukasi.

Ide awalnya adalah dalam rangka memeriahlan Hari Anak Nasional 2021 lalu. Gagasannya untuk menulis pantun bareng disambut antusias anggota komunitas.

Besarnya antusiasme menulis pantun. Terlihat dari banyaknya karya yang terkumpul. Sembilan belas pantun. 

Dari 19 pantun tersebut dipilah sesuai topik dan diterbitkan di Kompasiana dalam dua seri.

Apresiasi pembaca cukup bagus. Pantun anak seri pertama dibaca oleh 119 orang dan seri kedua 217 orang menyempatkan membaca.

Komunitas Pelangi

Dari sanalah kemudian lahir puisi-puisi keroyokan berikutnya. Corona menjadi tema selanjutnya setelah pantun anak.

Kali ini 5 anggota komunitas menganggit puisi corona yang waktu itu sedang mengganas. Menyusul puisi tentang Pinjol. Sebagai bentuk keresahan anggota komunitas atas fenomena punjaman online illegal. 

Kemarin malam di WAG rame diperbincangkan 'warna pelangi'.  Secara iseng saya menulis sebait puisi dengan tema pelangi.

Tanpa dikomando. Anggota komunitas menyambar. Sampai akhirnya terkumpul 7 puisi. Setelah diedit oleh salah seorang admin. Tayang Pelangi Inspirasiana di Kompasiana. 

Sejujurnya saya merasakan guyub rukun di Inspirasiana. Komunitas yang beranggotakan dari lintas suku ras dan agama ini. Begitu memaknai filosofi pelangi. Toleransi. 

Tidak ada warna yang paling indah. Sesungguhnya setiap  warna mempunyai keindahannya sendiri.

Jkt, 100921

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun