Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Musim Kemarau Saatnya Panen Belalang Kayu

2 September 2021   20:52 Diperbarui: 2 September 2021   20:55 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumsi belalang (tribunnews.com)

Wilayah Gunungkidul, Yogyakarta. Dulu terkenal sebagai daerah tandus.  Curah hujan sangat rendah.

Tanaman yang dapat beradaptasi hanya singkong dan pohon jati. Sumber daya alam yang membantu penduduk Gunungkidul bertahan hidup.

Singkong yang sudah tua. Dipanen dan diolah menjadi gaplek. Gaplek inilah yang menjadi bahan baku utama thiwul. Makanan pokok penduduk.

Pohon jati disamping bernilai ekonomis tinggi. Pada saat musim kemarau juga menyokong kehidupan masyarakat. Tambahan gizi alami.

Sudah berpuluh-puluh tahun. Masyarakat Gunungkidul mengkonsumsi belalang kayu. Bahkan juga ulat pohon jati.

Ekstrim? Orang luar Gunungkidul pasti menilainya begitu. Tapi tidak bagi penduduk Gunungkidul. Biasa saja. Seperti orang Thailand atau Tiongkok yang suka mengkonsumsi serangga.

Jadi kalau sekarang banyak orang mencoba mencicipi olahan belalang kayu. Ketika berwisata ke Gunungkidul. Kami sudah sejak kecil akrab dengan makanan ekatrim itu.

Belalang kayu (steemit.com)
Belalang kayu (steemit.com)

Memakan Daun Jati

Setiap penduduk dipastikan mempunyai tanaman pohon jati. Baik di pekarangan rumah atau di ladang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun