Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemenangan Taliban, Sejarah yang Berulang

21 Agustus 2021   19:47 Diperbarui: 21 Agustus 2021   19:46 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AS mundur (detik.com)

Dunia tercengang. Belum seluruhnya pasukan AS ditarik mundur. Taliban sudah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan. Kabul sudah jatuh.

Kemana pasukan pemerintah yang konon katanya sudah dilatih militer AS? Mengapa begitu cepat menyerah tanpa perlawanan?

Mengutip berita bbcindonesia.com. Selama 20 tahun beroperasi di Afghanistan. Pemerintah AS sudah mengeluarkan biaya sebesar 822 miliar dollar AS. Bahkan ada yang menyebut mencapai 978 miliar dollar AS.

Melihat yang terjadi belakangan ini. Sepertinya biaya yang digelontorkan Amerika tidak ada bekasnya. Tidak berhasil membangun pasukan pemerintah Afghanistan yang tangguh.

Sejarah yang Berulang

Melihat kemenangan cepar Taliban. Seperti melihat sejarah yang berulang. 

Bagaimana tidak. Taliban muncul tahun 90an. Bahu membahu bersama AS mengusir Uni Soviet. Masuknya Soviet ke Afghanistan sendiri disebabkan oleh 'undangan' rezim yang berkuasa saat itu.

Amerika yang awalnya bergandengan tangan dengan Taliban. Justru pada akhirnya bermusuhan. Puncaknya terjadi tahun 2001. Ketika AS dan koalisinya menyingkirkan Taliban. 

Amerika Serikat pun bercokol di Afghanistan. Selama dua dekade. Sampai akhirnya terjadi kesepakatan damai pada tahun 2020. 

Amerika akan menarik pasukannya dari Afghanistan sampai batas akhir 11 September 2021.

Tercatat Amerika pernah menempatkan tentaranya di Afghanistan mencapai 100 ribu lebih pasukan. 

Belajar dari Sejarah

Terlepas dari permasalahan politik. Kita jadi teringat sejarah Indonesia ketika jaman penjajahan. Ketika bangsa Indonesia masih berdiri sendiri-sendiri secara kewilayahan (baca: kerajaan).

Beberpa kali terjadi. Dua kerajaan yang sedang berperang. Salah satu di antaranya meminta bantuan bangsa asing. Tentu tidak gratis.

Ujung-ujungnya bangsa asing yang membantu memenangkan peperangan. Minta imbalan. Hak istimewa. Misal dalam hal perdagangan. Bahkan bisa sampai minta wilayah kekuasaan.

Melihat kemenangan Taliban di Afghanistan. Sudah selayaknya kita melihat sejarah ke  belakang.

Jkt, 210821

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun