Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sarapan 'Kopi Pagi' bersama Harmoko

5 Juli 2021   13:21 Diperbarui: 5 Juli 2021   13:29 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kopi Pagi Harmoko (DokPri)

Seperti biasa. Ritual selama rebahan. Pagi-pagi nyruput teh nasgithel. Sembari buka-buka medsos.

Tetiba tertuju berita lelayu. Akhir-akhir ini memang makin banyak saja berita duka. Lewat medsos atau pengeras suara masjid.

Tapi yang satu ini beda.  Berita duka seorang tokoh Orde Baru. Orang dekat Pak Harto. Tapi konon kabarnya agak renggang di akhir kekuasaan presiden Soeharto.

Saya jadi terkenang. Dulu setiap habis rapat kabinet. Selalu ada konferensi pers. Menyampaikan hasil-hasil rapat dengan data dan statistik lengkap.

Suaranya yang khas dan jargon 'atas petunjuk bapak presiden'.  Masyarakat jadi cepat mengenalinya, Pak Harmoko. Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan.

Sarapan Kopi Pagi 

Sebuah ilustrasi karikatur dalam buku Zaman Edan (DokPri)
Sebuah ilustrasi karikatur dalam buku Zaman Edan (DokPri)

Saya juga jadi teringat. Beberapa waktu yang lalu membeli 2 buku loakan. Karya editor S. Saiful Rahim berjudul 'Ada Bom Waktu' dan 'Zaman Edan'.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan kolom Kopi Pagi di harian Pos Kota. Koran yang dipimpin sendiri oleh pak Harmoko.

Setiap pagi pak Harmoko menulis. Tulisan dengan bahasa yang ringan. Mengangkat isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat.

Buku pertama yang berjudul 'Ada Bom Waktu'. Terbit tahun 2008. Tulisan ini berisi tentang ledakan penduduk. Jika pertambahan penduduk tidak dikelola dengan baik bisa meledak setiap saat.

Buku 'Zaman Edan' yang merupakan buku kedua terbitan PT. Gria Media Prima tahun 2010. 

Artikel Zaman Edan menyoroti naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Kebetulan waktu itu menjelang Pemilu Legislatif. Harmoko bilang kalau para caleg hanya sibuk ngurusin pemilu. Harga bisa terus naik. Bisa memunculkan zaman edan seperti gambaran Ronggowarsito.

Kedua buku Harmoko bicara tentang segala hal. Dari sosial-ekonomi, politik-pemerintahan sampai masalah agama dan kebudayaan.

Memang sebelum menjadi menteri. Harmoko adalah seorang wartawan sekaligus kartunis dan karikaturis. Pribadi yang lengkap.

Begitulah sekedar kenangan tokoh fenomenal jaman Orde Baru: H. Harmoko. 

Semoga husnul khotimah. Amiin.

Jkt, 050721

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun