Personal branding tidak serta merta dapat kita raih. Harus ada upaya lebih untuk mendapatkannya.
Seperti halnya produk baru. Harus diperkenanka kepada konsumen. Didukung promosi yang terus menerus. Hatta sudah mempunyai personal branding sekalipun.
Coca  Cola sebagai minuman berkarbonasi. Sudah menguasai pasar pun. Masih rela merogoh kocek dalam-dalam. Untuk menyeponsori gelaran Euro 2020.
Sepatutnyalah kita meniru. Apa yang dilakukan oleh merk-merk terkenal yang sudah mempunyai personal branding kuat di hati masyarakat.
Tiga Koentji Menumbuhkan Personal Branding
Berikut 3 hal yang dapat kita lakukan secara komsisten. Untuk menumbuhkan personal branding.
- Konsisten menulis. Penjenamaan diri akan cepat kira dapatkan. Manakala kita konsisten menulis. Misalkan menulis setiap hari atau seminggu sekali. Setiap hari Sabtu atau Minggu. Jika terpaksa jeda waktunya jangan terlalu lama.
- Konsisten topik. Dengan konsisten menulis topik tertentu. Pembaca akan cepat mengenali personal branding kita. Misalnya selalu menulis tentang managemen seperti pak Kris Banarto. Atau fokus ke tukisan-tulisan dunia pendidikan seperti bang Ozy.
- Konsisten sapa teman. Di dunia blog keroyokan semacam Kompasiana. Penting bagi kita untuk selalu menyapa para Kompasianers lainnya. Jangan maunya dibaca dan dirating. Tapi tidak pernah baca atau memberi rating artikel kompasianer lain. Ya timbal balik begitulah.
Inilah 3 komsistensi yang saya lakukan. Untuk mecoba membangun peesonal branding. Sudah berhasil?Â
Belum!
Terutama untuk konsisten pada poin kedua. Saya belum bisa menemukan topik yang pas. Masih menulis apa saja. Sesuai dengan ide dan mood.
