Dua hari setelah hari lebaran. Saatnya menikmati angetan 'jangan lombok'. Lezatnya terkenang sampai usia 50an tahun.
Jangan lombok artinya sayur cabe rawit. Ya cabe rawit. Pastilah terbayang kayak apa rasa pedasnya. Anehnya jangan lombok justru menjadi ciri khas makanan saat lebaran di daerah Gunungkidul.
Belum terasa lebaran kalau belum mencicipi jangan lombok. Apalagi jangan lombok yang sudah beberapa kali dihangatkan. Karena jaman dahulu masaknya pake wajan dari tanah liat dan kayu bakar. Sensasi rasanya terkenang sampai sekarang.
Sebenarnya jangan lombok bisa ditemukan setiap saat. Akan tetapi khusus untuk sajian saat lebaran ada bahan tambahannya. Kentang.
Untuk membuat jangan lombok bahan-bahannya, antara lain:
- cabe rawit atau cabe keriting
- tempe semangit
- kentang
- santan kelapa
- bawang merah
- bawang putih
- garam dan gula
- kemiri
- laos/lengkuas
- daun salam
Cara memasaknya mudah. Uleg semua bumbu sampai halus. Keprek laos/lengkuas. Tempe dan kentang potong dadu kecil-kecil. Sedangkan cabe potong menyamping.
Masukkan bumbu dan lengkuas ke dalam wajan. Tuangkan santan. Tambahkan garam, gula dan daun salam. Aduk terus air santan biar tidak pecah. Biarkan sekitar 15 menit.
Setelah uap air santan terlihat dan bumbu sudah tercium masukkan semua bahan. Aduk pelan-pelan. Biarkan sampai matang.
Jangan lombok siap disajikan. Menyantapnya sesuai selera. Boleh disantap setelah matang atau setelah beberapa kali dihangatkan.
Pada saat pas lebaran. Biasanya banyak makanan. Maka jangan lombok dikesanpingkan dulu. Baru setelah neg menyantap sajian lebaran. Angetan jangan lombok menjadi pilihan.