Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rasio 1:3 Keseimbangan Alami Seorang Guru

8 Februari 2021   19:51 Diperbarui: 8 Februari 2021   19:54 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary,

Sejujurnya harus saya katakan kepadamu bahwasanya saya tidak pernah sekali pun menyuruh murid-murid untuk mengikuti jejak menjadi seorang guru.

Menjadi seorang guru haruslah kuat mental. Setiap hari bertemu puluhan bahkan ratusan karakter murid. Artinya selalu menghadapi berbagai problematika peserta didik.

Ibarat menebar benih padi. Tidak semua akan tumbuh menjadi pohon yang berbuah bulir padi. Ada saja satu dua yang gabug tidak bisa menghasilkan gabah.

Tapi di sinilah seninya mengajar. Rasa bahagia dan juga bangga manakala berhasil mengantarkan anak-anak bermasalah. Mereka dapat menyelesaiakan persoalannya dan mencapai kesuksesan dalam hidupnya.

viva.co.id
viva.co.id

Diary, 

Sesungguhnya guru dalam kondisi ketidakseimbangan kerja. Bayangkan dari jam enam sampai jam 12 (pada masa pandemi covid-19) memberikan pengajaran. Jam satu sampai pukul 17.oo mengoreksi dan menilai pekerjaan siswa.

Malam harinya mempersiapkan materi untuk pertemuan berikutnya. Begitu terus siklus seorang guru. Rasionya  satu berbanding tiga. Delapan belas jam menjalankan profesi dan enam jam istirahat.

Kalau bukan karena panggilan jiwa akan terasa berat menjalaninya. Bukan rahasia umum lagi kalau anak-anak jaman now maunya yang serba instan. Sedikit kerja gede gajinya.

Seandainya dibuat sebuah survei. Kesimpulannya barangkali sudah bisa ditebak. Hasilnya 1: 1.000. Hanya satu anak yang bercita-cita jadi guru dari seribu anak sebayanya.

Saat ini kondisinya sudah mengawatirkan. Beberapa mata pelajaran mengalami kekurangan guru. Salah satunya disebabkan karena kurangnya minat menjadi seorang  guru.

Diary, 

Saya pribadi menganggap tubuh dan jiwa saya sudah bisa beradaptasi. Kerja delapan belas jam itu adalah worklife balance bagi seorang guru. Bukan lagi sebagai ketidakseimbangan kerja.

Salam jiwa!

Jkt, 080221

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun