Gila. Bodinya mulus. Aku tak sabar ingin segera membelainya.
"Kenapa si liatin mulu?" tanyanya.
"Mulus." jawabku tanpa berkedip.
"Apanya yang mulus?"
"Bodinya." jawabku terus terang tanpa mengalihkan pandangan darinya.
Sore ini untuk perrama kalinya aku datang ke rumahnya. Rumah yang megah. Berlantai dua dengan tangga melingkar.Â
"Tinggal sendirian, mbak Rissa?"Â
"Ya lah. Mau sama siapa lagi."
"Suami?"
"Udah cerai."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!