Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dunia Geger atas Pemakzulan Donald Trump

14 Januari 2021   07:19 Diperbarui: 14 Januari 2021   07:33 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gonjang-ganjing Amerika Serikat berlanjut. Parlemen AS setuju untuk memakzulkan Trump. Palu sudah diketok. Bola panas sudah bergulir ke Senat AS.

Dimotori oleh partai Demokrat parlemen Amerika Serikat resmi mengajukan pemakzulan Donald Trump dengan tuduhan menghasut pemberontakan. Tiduhan yang tidak main-main. Ini buntut penyerbuan pendukung Trump ke gedung Capitol Hill beberapa waktu yang lalu.

Pemakzulan ini menjadi yang kedua kali bagi Donald Trump. Pada pemakzulan yang pertama Trump lolos karena tidak ada senator Republik yang setuju. Saat ini situasinya berbeda. Sepuluh anggota partai Republik ikut dalam barisan Demokrat.

Jabatan presiden yang tinggal seminggu rupanya tidak memberi rasa belas kasihan kepada Trump. Para senator terutama dari Demokrat dibuat gerah dengan beberapa kali ulah Donald Trump. Tragedi penerobosan Capitol Hill menjadi entri poin pemakzulan Trump untuk yang kedua kalinya.

Sebetulnya partai Demokrat melalui Nancy Peloci sudah meminta kepada Wapres AS Mike Pence untuk untuk mengaktifkan Amandemen ke 25 Konstitusi AS apabila tidak ingin Trump dimakzulkan. 

Rupanya Denokrat tidak sabar sekalipun beberapa menteri utama kabinet Trump sudah mengundurkan diri. Mike Pence tentu dengan hati-hati mengkalkulasi untuk menjaga karier politiknya dengan tidak serta merta menuruti ancaman partai Demokrat.

Rasa-rasanya kali ini sulit bagi Donald Trump dapat lolos dari pemakzulan yang kedua atas dirinya. 

Kebijakan Trump yang Kontroversial

nbcnews.com
nbcnews.com

Beberapa kebijakan Donald Trump yang kontroversial yang membuat suhu politik dunia kepanasan, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun