Aku penasaran, kenapa orang-orang memberiku selamat.
"Selamat ya bang", kata pak Budi.
"Abang hebat", pak Amir menambahi.
Mereka kemudian menepuk-nepuk pundakku. Aku hanya bisa tersenyum, padahal aku bingung.Â
"Gimana caranya bisa dapetinnya bang", tanya bapak yang lain.
"Kok bisa si, apa rahasianya ?", tanya bapak lainnya yang sedari tadi diam saja.
"Sebenernya ada apa bapak-bapak", tanyaku.
"Yah masih pura-pura", timpal bapak yang satunya lagi.
"Makanya hp dibuka jangan dikantongi mulu", jelas pak Budi yang justru membuatku semakin tidak tahu.
                **
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!