Mohon tunggu...
heri masrukhan
heri masrukhan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Qur'an Tafsir IAIN Kudus

Mahasiswa yang masih peduli akan pentingnnya al-Qur'an dan Tafsir dalam menanggapi persoalan umat dan menciptakan kepribadian sesuai akhlakul kharimah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Nyekar

16 Oktober 2020   19:06 Diperbarui: 16 Oktober 2020   19:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image kaykakayka.wordpress.com 

Tradisi berkunjung kemakam leluhur, orang tua atau sanak saudara dengan mendoakan ahli kubur.

Tradisi ini biasannya dilakukan pada hari kamis sore atau jumat pagi, karena dari hari itu diyakini roh leluhur pulang ke rumah saudarannya yang masih hidup.

Dari nama nyekar sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinnya kembang atau bunga, dari nama tersebut seorang penziarah tidak lepas dari bunga yang siap untuk ditaburkan ke makam leluhurnnya yang dibarengi dengan pembacaan doa dan ayat-ayat suci al-Qur'an.

Nyekar bukan sekedar tradisi,tapi niat ittiba' dari Nabi yang pernah meletakkan dua pelepah kurma basah diatas perkuburan dan beliau 

menyatakan bahwa selama pelepah itu belum kering,akan dapat meringankan siksa ahli qubur.

Mungkin itu dulu yang bisa saya sampaikan,kalau ada kritik atau menambahi silahkan isi dikolom komentar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun