Mohon tunggu...
Regy BrayanPratama
Regy BrayanPratama Mohon Tunggu... Petani - Masih Kuliah

Sedang kuliah di Politeknik pertanian negeri payakumbuh

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penangkaran Benih Padi Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

28 Januari 2021   14:32 Diperbarui: 28 Januari 2021   14:40 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan Ini ditulis oleh rekan saya yang bernama Riski Eko Pujianto, salah satu mahasiswa dari politeknik pertanian negeri payakumbuh. beliau menerbitkan tulisan ini di bloger saya karena ada masalah di blog pribadinya. semoga tulisan ini bermanfaat.

Latar Belakang Permasalahan

            Upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan perlu adanya dukungan sumber daya manusia (SDM), sarana (benih) dan prasarana, dan dukungan masyarakat. Salah satu komponen dalam budidaya tanaman pangan adalah ketersediaan benih bermutu. Ketersediaan benih bermutu tidak  terlepas  dari  peran  serta masyarakat dalam penangkaran benih. Kondisi keberagaman sosial ekonomi masyarakat dalam mengkomunikasi pencapaian ketersediaan benih tanaman pangan melalui pendekatan kelompok. Kementerian  Pertanian  (2015b) mengutip pernyataan Food and Agriculture Organization (FAO) bahwa negara berkembang melibatkan farm saved   seed   oleh   petani   sendiri   dan commercial seed keterlibatan penangkar benih dan industri benih. Keterlibatan petani dan kelompok tani sangat perlu dilakukan dalam rangka mendukung terwujudnya kawasan mandiri benih. Kementerian  Pertanian  telah menerbitkan  Kepmentan  No.3  Tahun 2015 tentang penetapan   kawasan padi, jagung, kedelai dan ubi kayu nasional dalam mendukung ketersediaan benih nasional, bentuk programnya kawasan mandiri benih terdiri dari seribu desa mandiri  benih  (Kementan  2015a).

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia.Selama lebih dari satu dasawarsa, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berada pada urutan kedua setelah sektor industri pengolahan.Namun demikian kontribusinya semakin kecil seiring dengan transformasi dari sektor pertanian menuju sektor industri manufaktur dan jasa. Pada tahun 2003 kontribusi sektor ini sebesar 15,2 persen, kemudian menurun menjadi 14,4 persen pada tahun 2013 (BPS, 2013).

Rendahnya pertumbuhan sektor pertanian disumbang oleh penurunan kinerja dari subsektor tanaman pangan.Dengan melihat kondisi ini maka upaya lebih serius sangat diperlukan untuk mewujudkan swasembada pangan. Komoditas tanaman pangan yang nilainya paling strategis adalah padi.Padi menghasilkan beras sebagai makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia.Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan beras dalam periode 2005-2025 diproyeksikan masih akan terus meningkat. Pada tahun 2005 kebutuhan beras setara 52,8 juta ton gabah kering giling (GKG), maka pada tahun 2025 kebutuhan tersebut diproyeksikan sebesar 65,9 juta ton GKG (Mandagie, 2013). Komoditas tersebut merupakan salah satu sasaran utama pemerintah dalam target swasembada. Upaya untuk mempertahankan swasembada beras secara berkelanjutan harus menjadi prioritas dan perlu dukungan nyata dari semua pihak. Salah satu cara adalah upaya peningkatan produktivitas padi 1,5 persen per tahun dengan indeks panen 1,52 diperkirakan dapat mempertahankan swasembada beras hingga tahun 2025 (Mandagie, 2013). Salah satu faktor pendukung dari peningkatan produksi adalah dengan penggunaan benih padi unggul bersertifikat yang digunakan oleh petani berupa benih sebar. Melalui penggunaan benih bermutu, produktivitas tanaman akan meningkat sehingga produksi pangan nasional juga akan meningkat. Dengan demikian ketahanan pangan akan tercapai. Lebih jauh penggunaan benih bermutu juga akan meningkatkan kualitas hasil pertanian. Selain itu penggunaan benih bermutu akan menyebabkan biaya produksi menjadi lebih murah karena tidak perlu menyulam, dan tidak perlu banyak mengeluarkan biaya pestisida karena benih bermutu memiliki vigor yang tinggi dan lebih tahan terhadap deraan cuaca. Peran kelompok tani penangkar benih sangat penting dalam upaya mencapai swasembada pangan.Peran kelompok tani penangkar benih terutama sebagai unit produksi yang menyediakan kebutuhan benih unggul, dan berperan sebagai kelas belajar, wadah kerjasama, dan unit pemasaran.

Penangkaran benih padi pada Gapoktan Empat Sehati Mandiri ini diharapkan mampu meningkatkan pertanian yang ada di Sumatera Barat ini khususnya. Karena lewat penangkarran benih padi ini petani bisa sejahtera jika dilaksanakan dengan baik dan benar pada prosesnya awal sampai akir.

PEMBAHASAN

Penangkaran benih padi yang ada di Gapoktan Empat Sehati Mandiri banyak di minati oleh petani, dikarenakan benih padi yang dihasilkan Gapoktan Empat Sehati Mandiri sangat baik dan memuaskan bagi para petani. Dengan adanya penangkaran benih ini diharapkan dapat meningkat suatu produk pertanian, pertanian  khususnya padi yang ada di Batusangkar dan benih padi ini juga dipasarkan di Dinas Pertanian yang ada di Sumatera Barat, tidak hanya di Sumatera Barat saja Gapoktan Empat Sehati Mandiri juga memasarkannya di luar sumbar seperti ke Provinsi Riu.

Pertanian di Sumatera Barat memang harus di kembangkan terkhususnya pada bidang padi dikarenakan padi merupakan sumber makanan pengisi energi pertama bagi manusia, jika produktivitas padi berkurang maka sangat di takutkan kita warga negara Indonesia mengekspor padi dari Luar Negeri, padahal negara kita sangat cocok dilakukannya pertanian baik itu dibidang padi maupun pertanian lainnya, apalagi kita bisa melihat bahwa di Sumatera Barat ini sangat cocok tanahnya ditanami tanaman apa saja, ini sangat sayang sekali jika tidak kita manfaatkan dengan sebaik -- baiknya. Pada Gapoktan Empat Sehati Mandiri ini sangat memperhatikan kualitas yang baik, katrena kepuasan konsemen adalah nomor satu, pada proses pembuatan benih padi ini melewati beberapa proses dahulu sehingga bisa menghasikan benih padi yang mempunyai kualitas yang tinggi, diantaranya proses tersebut adalah sebagai berikut :

Melakukan penjemuran yang akan dijadikan bakal benih padi, tujuan dilakukannya penjemuran ini adalah untuk menguranngi jumlah kadar air maksimal 13% dan minimal 11%.

Sesudah dilakukannya penjemuran selanjutanya dilakukan pengipasan padi, tujuan dilakukan pengipasan ini adalah untuk memilih mana padi yang bisa dijadikan benih padi dan padi yang hampa, dimana padi yang hampa (tidak berisi) ini tidak bisa digunakan sebagai benih padi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun