Mohon tunggu...
Ratman Aspari
Ratman Aspari Mohon Tunggu... Jurnalis - baca-tulis-traveling

abadikan hidupmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Singgah Sejenak ke Danau Kaolin, Tanjung Pandang, Belitung

30 Oktober 2019   10:48 Diperbarui: 30 Oktober 2019   10:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 


Mengunjungi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tidak sah rasnya kalau tidak singgah ke Danau Kaolin.Ya, salah satu obyek yang cukup menarik di pulau penghasil timah ini adalah Danau Kaolin, dimana ciri khas dari obyek ini, air danaunya berwana biru, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai "Danau Biru", dengan pemandangan hamparan Kaolin berwarna putih membentang dan membentuk bukit, sehingga menambah keelokan obyek Danau Kaolin ini.

Danau Kaolin di Belitung terletak di Desa Air Raya Tanjung Pandan, Belitung, provinsi Bangka Belitung. Untuk menuju kelokasi ini, dari bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit dengan menggunakan kendaraan roda empat. Fasilitas dan insfrastruktur menuju ke obyek Danau Kaolin cukup bagus, namun untuk sarana angkutan umum untuk menuju kelokasi masih minim.

Menurut penuturuan salah seorang warga setempat, yang kebetulan pemilik kedai disana, dan biasa di sapa Pak Abu, saat berbincang dengan penulis mengakatan bahwa Danau Kaolin sendiri merupakan bekas galian dan penambangan mineral, katanya.Pak Abu, juga menceritakan bahwa tambang Kaolin di Air Raya, Tanjung Pandan Kabupaten Belitung sendiri sudah beroperasi sejak tahun 1990-an. Hasil tambang Kaolin banyak diekspor ke Singapura, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Tambang Kaolin di Tanjung Pandan merupakan salah satu tambang Kaolin yang beroperasi di Belitung. Tambang ini dioperasikan oleh pihak swasta yang juga melibatkan warga setempat sebagai pekerja

dokpri
dokpri
Ketika Anda telah sampai ke lokasi, sepanjang mata memandang terlihat kawasan bekas galian tambang mineral Kaolin. Hamparan perbukitan berwarna berwarna putih, layaknya bukit pasir putih, disana --sini membentuk perbukitan, sebagian lagi terdapat cekungan danau nan mempesona dengan airnya yang berwarna biru.

Danau Kaolin, menjadi daya tari bagi siapa saja yang berkunjung ke pulau Bangka Belitung, para pelancong banyak yang berkunjung, untuk sekedar berfoto ria. Untuk masuk ke obyek Danau Kaolin sendiri penulis bersama rombongan tidak mengalami kesulitan, bahkan tidak dikenakan tarif, kedai dan warung-warung sederhana milik para penduduk setmpat tampak berada di bagian depan, rame ketika banyak para pelancong berkunjung ke sana.

Walaupun telah memberikan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat lokal dan sangat kaya manfaat, namun dampak negatif dari penambangan ini, seperti yang kita lihat,  kerusakan lingkungan.

Provinsi Bangka Belitung (Babel) dikenal sebagai penghasil timah, memiliki pantai yang indah, ibukota provinsi ini adalah Pangkalpinang. Terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta ratusan pulau-pulau kecil, berdasarkan data dari wikipedia total pulau yang telah memiliki nama berjumlah sebanyak 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau.

Terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau belitung, sementara di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Tiongkok Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pualau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau belitung oleh Selat Karimata.

Selain terkenal karena keindahan alamnya, Belitung ternyata menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Tanjung Pandan misalnya salah satu daerah di Kabupaten Belitung memiliki potensi pertambangan Kaolin.

Sekilas Tentang Kaolin : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun