Ancaman bukanlah hukuman. Ancaman adalah niat untuk menghukum yang hanya berupa kata-kata. Banyak orang tua mengancam karena tidak tahu bagaimana menggunakan hukuman dan menggunakan ancaman karena takut menggunakan hukuman. Dan juga sebagian orang tua terkadang malas untuk menindaklanjuti peringatannya dengan sebuah hukuman. Apapun alassannya, ancaman sering membuat perbuatan anak semakin memburuk.Â
Pernahkah Anda berada di sebuah ruang tunggu dimana terdapat orang tua dan anak-anak kecil? "Kalau kamu tidak mau duduk dengan baik.. nanti Ibu tinggalkan kamu sendirian di mobil."Â
Anak itu mulai duduk dan diam selama satu atau dua menit tapi kemudian mulai melompat-lompat ke sekeliling lagi. Dan Ibu mulai lagi mengancam-ancam lagi. Anak itu duduk lagi untuk beberapa menit saja kemudian bangun lagi.Â
Ibu kemudian mengancam lagi dan begitu seterusnya. Secara tidak sadar ancaman mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak percaya dengan apa yang orang tua katakan karena anak tahu bahwa ancaman tidak selalu ditegakkan karena orang tua pernah tidak tegas dan tidak menindaklanjuti atas apa yang telah orang tua katakan.Â
Peringatan sedikit berbeda dengan ancaman. Peringatan akan manjur jika jarang digunakan dengan cara mempertimbangkan apa yang akan dikatakan kepada anak karena anak pun tidak banyak membutuhkan peringatan serta anak tahu mana tingkah laku yang wajar dan mana yang tidak.Â
Gunakan peringatan jika anak tidak tahu bahwa ia berperilaku tidak wajar. "Ben! Itu tidak baik. Ayo berhenti.". Tidak semua orang tua menggunakan peringatan dengan sukses karena hanya sebagian orang tua yang mampu untuk menindaklanjuti apa yang telah diucapkan.Â
Ibu membawa Doni yang berumur empat tahun ke pesta ulang tahun. Di pesta tersebut Doni mulai bertingkah. Ibu memperingatkan untuk berhenti dengan berkata kalau Doni masih bertingkah seperti itu, Ibu akan membawa Doni Pulang.Â
Doni tetap saja bertingkah. Kemudian Ibu langsung menggendong Doni menuju ke mobil. Doni menangis dan merengek-rengek karena menolak untuk pulang. Tapi Ibu tetap menyetir pulang dan tidak kembali.Â
Bagi Doni pesta pun sudah selesai karena perbuatannya. Ibu juga terpaksa pergi, karena Ibu melakukan tindaklanjut dari peringatannya. Sehingga Doni sejak itu berlaku sopan jika berada di pesta-pesta.
Maka, jika orang tua konsisten menindaklanjuti apa yang dikatakan, anak juga akan mendengar semua peringatan. Anak akan belajar jika Ibu berkata "berhenti", Ibu berarti benar-benar memaksudkan ia agar berhenti sekarang juga.Â