Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Gunung Kunci Sumedang, Lokasi Uji Nyali Para Traveler Pemberani

16 September 2020   23:58 Diperbarui: 17 September 2020   19:21 3133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk Gunung Kunci /dokpri

Jalan melingkar yang mengelilingi bukit akan membuat anda terasa sejuk dengan keringat dingin. Sebab udara yang segar seakan tak mempu mengalahkan keluarnya keringat.

Di bagian atas bukit terdapat semacam tempat duduk melingkar, dan di tengah ada semacam panggung beton dan dinding bercat hijau, di sini tertera kapan bangunan berupa benteng ini dibangun.

Latar belakang berupa dinding tembok yang bercerita keberadaan gunung kunci/dokpri
Latar belakang berupa dinding tembok yang bercerita keberadaan gunung kunci/dokpri

Luas benteng ini kurang lebih sekitar 2.600 m2 dengan luas bunker yang mencapai sekitar 450 m2. 

Jalan setapak selebar 1 meter bila terus ditelusuri akan mengantar kita pada lokasi inti di mana bangunan benteng berada.

Masuk dalam lorong tak berpintu, adalah permulaan kita saat masuk ke lokasi ini. Lorong ini sangat gelap, cahaya matahari akan hilang saat anda berada di belokan yang menuju ke atas, jadi sebaiknya anda membawa alat penerangan tambahan.

Di kiri kanan lorong terdapat banyak ruangan lembab dan gelap. Bau anyir tercium tajam, seperti bekas bau darah yang tak pernah hilang. Dalam ruangan-ruangan ini pengap terasa, seperti ada beban berat di kepala dan terasa entah apa. 

Lorong gelap di gunung kunci dengan ujung sebuah lobang /dokpri 
Lorong gelap di gunung kunci dengan ujung sebuah lobang /dokpri 

Konon di ruangan-ruangan gelap ini para warga Sumedang yang dipaksa kerja rodi ditawan bila mereka melawan.

Sebagaimana keterangan ibu Lina (50) warga setempat, ruangan-ruangan gelap itu adalah tempat para tawanan diinterogasi. Mereka akan dipancung, digantung, atau ditembak, bila melawan, bahkan konon kabarnya yang melakukan adalah manusia dari bangsa sendiri.

Di ruangan lain juga tedapat tempat duduk, meja, bahkan tempat tidur yang juga terbuat dari beton. Konon ruangan semacam ini adalah ruangan para perwira Belanda, tempat untuk meeting dan merencanakan program bagi terus berlangsungnya kolonialisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun