Kendaraan roda dua dan roda empat hilir mudik berganti-ganti keluar masuk di sebuah bangunan dekat dengan SD Meteseh itu.
Sebuah bangunan besar bertuliskan Tri Mutiara terpampang cukup jelas. Bangunan itu terdiri dari dua bagian. Satu bagian untuk area servis dengan latar belakang etalase toko dengan peralatan dan kebutuhan bengkel yang lengkap
Beberapa orang menunggu dengan sabar, duduk di bangku keramik memanjang, mereka adalah para pelanggan yang menunggu dengan sabar sampai keperluan mereka dilayani.
Di sisi lain, sebuah etalase yang cukup luas, terlihat karyawan melayani pelanggan dengan sabar. Mengambilkan barang yang dibutuhkan pelanggan.
Beberapa mekanik tampak sibuk melayani membongkar dan memasang peralatan sepeda motor. Mengganti olie, memperbaiki bagian mesin yang rusak, memasang lampu, bahkan beberapa orang sibuk dengan alat las sederhana.
Itu adalah sebagian aktifitas bengkel Tri Mutiara yang  lokasinya ada di kedungwinong kelurahan Bulusan kota Semarang. Sebuah bengkel yang mampu bertahan dari serangan krisis akibat pandemi virus corona.
Mas Sulistiyono pemilik bengkel mengisahkan pengalamannya bahwa dahulu bengkel itu bentuknya hanya sederhana. Hanya sebuah bangunan toko dengan barang yang kurang lengkap. Servis ringan, ganti olie, dan tambal ban adalah fasilitas yang ia sediakan bagi para pelanggan.
Seiring dengan berjalannya waktu, usahanya berkembang. Ia bahkan berhasil membeli tanah  di sebelah bengkel yang kini menjadi tempat pencucian mobil dan gudang ban mobil dan motor.
Para karyawannya yang berjumlah puluhan orang adalah warga sekitar, yang pada mulanya mereka adalah para pemuda pengangguran. Â Semuanya ia rekrut dan ia beri pelatihan dasar, sehingga sekarang semua karyawannya ahli di bidang masing-masing. Mekanik mesin motor, tukang pasang ban, juga spesial pencuci mobil.