Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bengkel yang Tetap Eksis di Tengah Badai Krisis dengan Sistem Jemput Bola

3 September 2020   11:55 Diperbarui: 3 September 2020   11:46 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan bengkel sekaligus tempat cuci motor dan mobil /dokumen pribadi 

Kendaraan roda dua dan roda empat hilir mudik berganti-ganti keluar masuk di sebuah bangunan dekat dengan SD Meteseh itu.

Sebuah bangunan besar bertuliskan Tri Mutiara terpampang cukup jelas. Bangunan itu terdiri dari dua bagian. Satu bagian untuk area servis dengan latar belakang etalase toko dengan peralatan dan kebutuhan bengkel yang lengkap

Beberapa orang menunggu dengan sabar, duduk di bangku keramik memanjang, mereka adalah para pelanggan yang menunggu dengan sabar sampai keperluan mereka dilayani.

Aktifitas karyawan yang sedang memperbaiki sepeda motor/dokumen pribadi 
Aktifitas karyawan yang sedang memperbaiki sepeda motor/dokumen pribadi 

Di sisi lain, sebuah etalase yang cukup luas, terlihat karyawan melayani pelanggan dengan sabar. Mengambilkan barang yang dibutuhkan pelanggan.

Beberapa mekanik tampak sibuk melayani membongkar dan memasang peralatan sepeda motor. Mengganti olie, memperbaiki bagian mesin yang rusak, memasang lampu, bahkan beberapa orang sibuk dengan alat las sederhana.

Itu adalah sebagian aktifitas bengkel Tri Mutiara yang  lokasinya ada di kedungwinong kelurahan Bulusan kota Semarang. Sebuah bengkel yang mampu bertahan dari serangan krisis akibat pandemi virus corona.

Mas Sulistiyono pemilik bengkel mengisahkan pengalamannya bahwa dahulu bengkel itu bentuknya hanya sederhana. Hanya sebuah bangunan toko dengan barang yang kurang lengkap. Servis ringan, ganti olie, dan tambal ban adalah fasilitas yang ia sediakan bagi para pelanggan.

Seiring dengan berjalannya waktu, usahanya berkembang. Ia bahkan berhasil membeli tanah  di sebelah bengkel yang kini menjadi tempat pencucian mobil dan gudang ban mobil dan motor.

Para karyawannya yang berjumlah puluhan orang adalah warga sekitar, yang pada mulanya mereka adalah para pemuda pengangguran.  Semuanya ia rekrut dan ia beri pelatihan dasar, sehingga sekarang semua karyawannya ahli di bidang masing-masing. Mekanik mesin motor, tukang pasang ban, juga spesial pencuci mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun