Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Curug Kali Pancur Kopeng Salatiga, Wisata Alam Penuh Pesona

24 Mei 2020   20:55 Diperbarui: 24 Mei 2020   20:57 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalipancur terlihat dari kejauhan | dokpri

Membayangkan kata curug asumsi kita pasti tertuju pada sebuah aliran sungai yang jatuh dari ketinggian, lalu dari air di ujung tebing  tercipta air terjun sehingga menjadikan tempat aliran air jatuh  terjadi  semacam kubangan penamenampungan air.


Aliran yang meluncur dari ketinggian tebing itu yang sering dicari orang, menimbulkan riak dan cipratan air yang mampu memberikan kepuasan tersendiri.

Curug atau air terjun biasanya berada di tengah hutan, diantara tebing tinggi menjulang, jauh dari jalan raya, dan butuh perjuangan berat untuk bisa mencapainya.

Curug Kalipancur Kopeng

Tiketnya hanya Rp.5000/kepala sekali masuk. Melewati jalanan sempit yang tidak bisa dilalui kendaraan apapun. Sepanjang perjalanan yang terjal  banyak  terdapat rumput gajah milik warga setempat.

Kata penjaga tiket jaraknya hanya sekitar 800-an meter. Tapi saya hampir menghabiskan waktu 1 jam belum juga sampai. Jadi perkiraan saya , jaraknya memang lebih dari 800 meter.

Jalan ke lokasi ini sangat sempit, berupa jalan setapak yang hanya bisa dilalui satu orang. Sehingga berpapasan dengan orang dari arah berlawanan kita harus meminggirkan diri, atau bergeser ke arah samping sambil memiringkan badan 

Perempuan perkasa membawa rumput | dokpri
Perempuan perkasa membawa rumput | dokpri

Sepanjang perjalanan akan dijumpai penduduk lokal yang menggendong atau menyunggi beban rumput gajah di kepala mereka.

Ya, Kopeng khususnya Getasan memang menjadi sentra produksi susu sapi murni di kabupaten Semarang. Jadi tak heran kalau sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai peternak sapi perah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun