Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Orang Tertarik Kerja di Kapal Laut?

8 Mei 2020   00:36 Diperbarui: 8 Mei 2020   09:18 2710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekerja di Kapal menurut pandangan saya memang sangat menarik. Sebab dengan melihat bukti para tetangga dan kawan-kawan yang bekerja di kapal hidup makmur berkecukupan, memiliki rumah dan mobil bagus, serta simpanan dana yang cukup untuk hidup beberapa bulan di darat. 

Sebut saja satu orang kawan dekat saya, Zupanggih (42), seorang pengemudi kapal tandu double blower di perusahaan pelayaran di Abu Dhabi. 

Ia bercerita bahwa gajinya adalah $300/jam saat mengoperasikan kapalnya. Sehari ia bekerja secara full-time selama 8 jam untuk menyandarkan kapal-kapal besar milik berbagai perusahaan yang mengangkut barang maupun orang di Pelabuhan Abudhabi. 

Dengan penghasilan sebesar ini dan kontrak per 4 bulan bisa dibayangkan berapa penghasilannya. Karena gaji ia terima utuh dan untuk semua keperluan hidupnya telah ditanggung oleh perusahaan tempat ia bekerja. 

Bahkan seorang nakhoda kapal pesiar bisa memperoleh pemghasilan $10.000/ bulan atau sekitar 100 jutaan. Nakhoda kapal pengeboran minyak bahkan bahkan bisa mendapatkan gaji lebih besar lagi. 

Itu adalah penghasilan bagi para petinggi yang berkuasa di atas kapal, baik kapal barang maupun kapal angkutan orang. Sedangkan untuk para ABK tentunya gajinya menyesuaikan sesuai dengan jenis ketrampilan dan spesifikasi dan bidang keahlian yang dimiliki. 

Untuk kapal penangkap ikan dengan bobot lebih 30 GT tentunya gaji yang didapatkan lebih besar dari kapal dengan bobot di bawah itu. Sebab kapal dengan kapasitas besar bisa mengarungi lautan lebih lama dan mendapatkan tangkapan ikan lebih banyak. 

Tapi risiko bekerja di tengah samudera lebih besar daripada kerja di daratan. Karena yang jelas saat bekerja di kapal nasib seseorang sangat ditentukan oleh kondisi lautan. Bisa jadi kapal tenggelam di tengah lautan luas dan keberadaannya tak terdeteksi sehingga satu kapal beserta seluruh ABK-nya raib ditelan samudera yang teramat luas dan dalam. 

Gaji ABK kapal ikan tergantung seberapa banyak tangkapan ikan. Dan gaji itu akan diterimanya saat kapal merapat ke pelabuhan. 

Beberapa saat yang lalu saya pernah bertemu ABK kapal ikan yang sedang bersandar di Pelabuhan Karimunjawa. Kapal dengan bobot 20GT ini memuat 16 ABK termasuk ahli mesin dan nakhoda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun