Hari ini saya mengantar jenasah tetangga ke Magelang. Â Kondisi yang tidak memungkinkan memaksa kami harus mengejar waktu, Â agar pemakaman bisa dipercepat.
Mobil  jenazah datang  pagi hari,  dan setelah upacara secukupnya segera berangkat ke lokasi.
Jalananan semarang memang lumayan lengang,  bus-bus jarang yang  lewat karena tak ada penumpang.  Tapi  sepanjang  jalan truck pasir dan logistik memenuhi jalanan.
Sehingga para sopir harus ekstra  waspada.
Krodit di perjalanan memang biasa karena siang hari kendaraan masih banyak berlalu lalang memenuhi jalanan.
Di tengah kemacetan, Â tiba-tiba meluncur kendaraan roda dengan sirine mengaum keras, mengendalikan laju kendaraan, Â menerobos kemacetan agar ambulance bisa terus melaju tanpa halangan.
Mereka adalah para relawan jalanan yang  secara estafet berkoordinasi di tiap kota.  Bila sudah sampai batas wilayah,  mereka balik kanan dan dilanjutkan oleh para relawan yang  lain.
Kendaraan besar besar kecil harus mengalah meminggirkan jalan, Â mempersilahkan ambulance agar lancar sampai tujuan.
Dari Semarang,  setidaknya ambulance  yang kami tumpangi dikawal oleh para pejuang  tangguh ini di beberapa titik. Semarang,  Ungaran,  Bawen, Ambarawa, Grabag,  sampai Magelang kota. Hingga terakhir di lokasi pemakaman.
Tiap kota ada organisasinya, Â dan mendapat perhatian khusus dari para petugas keamanan di wilayah masing-masing.
Orang-orang ini adalah para pahlawan jalanan,  yang  bekerja sebagai driver ojek online.  Saat ada ambulance lewat,  mereka serentak bergerak menerobos kemacetan mrncarikan celah jalan bagi ambulance.
Selain mengawal ambulance mereka juga punya seabrek kegiatan sosial, Â membantu orang terlantar, Â berkoordinasi dengan dengan kepolisian bila terjadi kecelakaan di jalan, Â bahkan saling bantu bila ada anggota mengalami masalah, Â semisal sakit atau tersesat di luar kota. Â Tinggal menghubungi salah satu anggota, akan terhubung dengan orang-orang di seluruh kota di jawa.
