Jaringan informasi dan komunikasi makin mengglobal, luas, mudah dan tak terukur. Bahkan mampu menembus berbagai benua tanpa sekat.
Penawaran produk sudah jamak dan lumrah bagi tercapainya penjualan. Mereka bahkan rela mengeluarkan biaya mahal untuk mengiklankan produk di berbagai media sosial. Bahkan rela memberikan potongan dan bonus bagi produk tertentu bagi para prlanggan.
Jaman dahulu sebelum kehadiran internet media periklanan hanya terbatas brosur, pamflet, atau lembaran-lembaran kertas yang dibagikan secara random.
Koran dan majalah juga mempunyai peran khusus dalam menawarkan produk.
Pesan suara lewat siaran radio juga dipergunakan untuk sarana beriklan..
Lalu muncul televisi yang menyajikan berbagai penawaran produk dalam bentuk visual. Sampai anak-anak yang lahir tahun 80-an hafal betul dengan berbagai jingle iklan yang ada di televisi.
Koran, radio, televisi, menayangkan iklan sesuai budget pengusaha. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan, semakin lama tayangan iklan. Bahkan ada yang memiliki kontrak kerja berbulan-bulan dalam menayangkan iklan.
Lalu muncul lah youtube. Orang-orang mencari tayangan hiburan di youtube. Bahkan mencari berbagai tutorial dan informasi di youtube.
Penayang iklan mendapatkan manfaat dari promosi. Sedangkan youtuber mendapatkan penghasilan dari tayangan iklan di videonya. Simbiosis mutualisme kata pak guru. Sama-sama diuntungkan.
Anda bisa beriklan di youtube dengan dengan cara membayar uang sewa melalui biro periklanan di youtube.
Tapi anda juga bisa mengiklankan produk di channel anda sendiri. Atau anda juga bisab meminta review produk-produk terttentu pada channel yang subscribernya sudah banyak.
Yang jelas, dengan beriklan di youtube produk anda akan lebih mudah dikenal orang.
