Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seks dan Peradaban Manusia

18 Februari 2020   13:04 Diperbarui: 18 Februari 2020   13:08 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Urusan seksual memang menjadi kebutuhan mendasar pada umat manusia,  sebagai jalan untuk berkembang biak dan meneruskan keturunan. Bahkan Tuhan  menciptakan seks untuk kesenanangan,  hiburan,  dalam rangka menyalurkan perasaan dan birahi yang  menggelora.

Tiap negara memiliki aturan yang  berbeda berkenaan dengan aktifitas seksual.  Ada yang  membebaskannya dengan dasar hak asasi manusia dan suka sama suka.  

Atau mengaturnya dalam sebuah aturan hukum pidana,  yang  kan menjerat pelakunya dan menjebloskannya ke penjara.

Indonesia mungkin salah satu  negara yang  menerapkan aturan bahwa seks bebas adalah sebuah pelanggaran hukum.  Sehingga memungkinkan para pelakunya dijerat berbagai pasal hukum  pidana.

Pun demikian,  tak dapat ditampik bahwa ruang-ruang prostitusi baik yang  terang-terangan maupun terselubung  tetap tumbuh  dengan munculnya tempat-tempat baru dan para pemain baru.

Petugas ketertiban mungkin sudah melakukan upaya penindakan.  Bahkan menyisir para pelaku seks komersial di jalanan.  Tapi apakah upaya yang dilakukan mendapatkan hasil yang optimal?

Buktinya,  para pelaku terjaring razia, didata, dilakukan  pembinaan, tapi lain hari mereka tetangkap lagi saat penertiban.

Urusan seks manusia memang sebuah dilema.  Kebutuhan akan seks sebagai sebuah area fantasi dan hiburan membuat siapapun berupaya untuk melakukannya. Meskipun dengan terang-terangan maupun secara sembunyi.

Saya ingat sebuah kuliah Umum yang disampaikan oleh seorang dosen filsafat bahwa kehidupan manusia berujung pada sebuah lingkaran terdalam yang mengarah pada sebuah titik pada ujung penciptaan manusia. 

Titik itu menciptakan berbagai variable  garis melingkar yang berdiri sendiri dengan konsep saling terhubung dalam satu kesatuan titik yang menciptakan sebuah garis melingkar yang membuat titik-titik itu bisa berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang  utuh. Di luar titik utama ada lingakaran yang  lebih besar,  di luar luar  lingkaran ada lingkaran lagi.  Demikian seterusnya sampai tak terbatas.

Kalau divisualisasikan secara secara sederhana bisa berupa gambar titik kecil  di tengah dan lingaran-lingakaran yang  yang mengelilinginya sampai tak terhingga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun